jpnn.com - SURABAYA - Konstelasi politik jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, Jawa Timur berubah cepat. Setelah memberikan dukungan kepada figur tertentu, belum tentu partai politik (parpol) akan mengusungnya.
Sebaliknya, calon yang digaungkan justru bisa menjadi lawan.
BACA JUGA: Politikus Gerindra Ini Bernyali Lawan Risma di Pilwali Surabaya
Setidaknya, kini telah muncul wacana pembentukan koalisi beberapa parpol dalam Pilwali Surabaya 2015. Konstelasi politik tersebut bertujuan untuk menghadang laju incumbent Tri Rismaharini yang diprediksi kuat akan maju kembali dalam perhelatan pemilihan kepala daerah ini.
Sampai saat ini, Risma, sapaan Tri Rismaharini, belum memberikan pernyataan apakah dirinya akan mencalonkan diri kembali atau tidak.
BACA JUGA: Aniaya Geng Motor Angker, Bendahara Geng Motor Ini Divonis 4 Bulan
Tetapi, Wakil Ketua I DPC PKB Surabaya, Satuham Akbar, mengatakan bahwa peluang Risma untuk maju terbilang besar. Jika tidak melalui kendaraan parpol, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tetap memiliki kans untuk maju lewat jalur independen.
Ini disebabkan PDIP yang sebelumnya mengusung Risma dalam Pilwali 2010 lalu telah menyatakan bakal mencalonkan bacawali dari kadernya sendiri.
BACA JUGA: Empat Pelajar Ini Belajar Bersama Hisap Sabu di Kebun
Satuham Akbar menjelaskan bahwa jalur independen itulah yang diwaspadai.
“Jadi, ketika Bu Risma berangkat independen dan PDIP juga mengajukan calonnya sendiri, yang terjadi adalah partai-partai lainnya akan membentuk koalisi besar,” kata Satuham seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (19/3). (jee/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-hati, Ini Lokasi Favorit Begal Beraksi
Redaktur : Tim Redaksi