jpnn.com, SURABAYA - Si Donjuan, 37, termasuk manusia abad digital. Semua barang yang dipakai serba digital, namun kepercayaannya justru masih abad kekunoan.
Tradisi ritual mandi kembang sampai semedi di kuburan dilakukan demi melancarkan rezekinya.
BACA JUGA: Sensasi Wanita yang Lebih Suka Lepas Pakaian Dalam
=================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=================================
Sebagai manusia zaman modern, Donjuan mengaku membutuhkan uang saat ini cukup banyak.
BACA JUGA: Pengakuan Suami, Ibarat Tinju Sudah Dihabisi 10 Ronde, Hakim pun tak Percaya
Apalagi, pria yang tinggal di kawasan Lidah Kulon itu memiliki angan dan cita tinggi, dari rumah, istri juga anak. Kini, koleksi istrinya masih dua.
Itu pun Donjuan berharap menambah istri baru lagi. Tentunya dengan menambah kantong uangnya terlebih dulu.
BACA JUGA: Tergoda Kemolekan Tubuh Anak Tiri, Lihat Rambutnya Basah Bikin tak Tahan
“Saya itu meguru ke orang pintar. Dulu, ayah saya itu pengen saya jadi playboy yang bertanggung jawab. Makanya, mau enggak mau saya harus menambah koleksi istri. Sekalian mengayomi para wanita. Iya kan?’ kata Donjuan tertawa manis di kantor Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Selasa (11/7).
Saat ini, istrinya masih dua. Istri pertamanya dinikahi secara sah dan merupakan warga satu kelurahan dengannya.
Istri keduanya adalah istri siri yang tinggal di kawasan Lontar, tidak jauh dengan rumahnya.
”Awalnya sih marah-marah, tapi sekarang sudah aman kok. Yang penting kalau punya uang dibagi rata saja,” kata Donjuan.
Demi memiliki koleksi istri banyak, Donjuan mengaku harus mengikuti ritual mandi kembang dan semedi di kuburan.
Tujuannya satu, Donjuan ingin istri-istrinya saling menerima keadaannya.
”Kalau bisa yang akur. Saya juga ingin punya anak banyak. Kayak saya ini anak tunggal tidak enak sama sekali,” kata pengusaha tambak itu.
Untuk mendapatkan keinginannya, Donjuan mengaku melakukan ritual khusus.
Ritual itu dilakukan dengan satu tujuan yakni pengasihan.
”Usaha saya itu juga harus dijaga sama roh halus. Misalnya saja, ikan kalau enggak dijaga pasti keluar ke tambak orang lain. Jadi harus dijaga biar tetap di tambak kita,” jelasnya.
Ritual itu biasanya dilakuan saat malam Jumat kliwon. Sedangkan untuk bersemedi di kuburan dilakukan keliling kuburan kramat di saat malam bulan purnama.
Saat ini, pria yang juga memiliki puluhan tambak ikan di Lamongan dan Gresik itu masih fokus mengurus bisnis orang tuanya. Ia juga membuka toko mebel di Surabaya Barat.
”Semua ada pegawai yang ngurus. Tapi, saya juga harus kontrol, kalau enggak bisa dicuri nanti sama mereka,” jelasnya. (*/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Anak Laki Sejak Kecil Diperlakukan Layaknya Wanita, Besar Jadinya Seperti Ini
Redaktur : Tim Redaksi