jpnn.com, SURABAYA - Kalau di luar negeri, tidak memakai bra tampaknya lebih seksi dan alami. Namun beda tempat lain budaya.
Seperti di Surabaya, Jawa Timur. Wanita yang tak menggunakan pakaian dalam bisa dipandang sebelah mata.
BACA JUGA: Pengakuan Suami, Ibarat Tinju Sudah Dihabisi 10 Ronde, Hakim pun tak Percaya
Meski demikian, warga Keputih sebut namanya, Karin, 45, tetap percaya diri luar biasa.
Sewaktu waktu, dia bisa keluar rumah tanpa memakai bra maupun celana dalam (CD). Katanya ”Isis”.
BACA JUGA: Tergoda Kemolekan Tubuh Anak Tiri, Lihat Rambutnya Basah Bikin tak Tahan
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sejak kecil, Karin sudah terbiasa tidak pernah memakai bra maupun dalaman sejenisnya.
BACA JUGA: 2 Anak Laki Sejak Kecil Diperlakukan Layaknya Wanita, Besar Jadinya Seperti Ini
”Dulu sih dibelikan ibuku kaos dalam gitu, tapi sering alergi gatal. Ya sampai besar juga gitu enggak pernah pakai dalaman apapun. Kalau mau keluar rumah tinggal pakai baju langsung plecing gitu saja,” kata Karin di sela-sela sidang gugatan cerai Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (10/7).
Hal itu berlanjut hingga dewasa hingga memiliki dua anak. Berkali kali ia mencoba beli dalaman dengan harga yang paling murah sampai mahal namun sering kali terbuang begitu saja.
Dia tidak nyaman, sampai merasa badannya gatal-gatal jika memakai baju dalaman.
Bila sedang menstruasi, Karin juga tidak memakai dalaman yang kemudian dilapisi pembalut seperti wanita pada umumnya.
Jika menstrusi, Karin menjelaskan dirinya memakai pembalut untuk wanita nifas sehingga hanya ditali dipinggangnya dan tidak ada kain yang menempel di bokongnya.
”Yang bikin risih itu kalau ada kainkainnya yang menempel di kulit. Saya juga alergi banget sama kawat atau tali-tali yang menempel di pinggang atau dada. Aduh pasti besoknya merah dan gatal, kadang sampai luka dan perih banget rasane, ” kata Karin.
Dengan kondisi yang sudah seperti itu, wanita yang memiliki bisnis kuliner itu berharap suaminya akan menerima keadaanya.
Akan tetapi, tidak satu pun suami yang bisa menerima keadaaanya. Ia sudah gagal lima kali berumah tangga dengan alasan yang sama.
Suaminya meminta dia memakai bra dan menudingnya kegatelan dengan pria lainnya.
”Aku itu pasti enggak terima kalau dibilang endel, kemenyek. Kalau udah ngomong gitu aku enggak pikir panjang, langsung tak pegat wong iku. Ben kapok,” kata Karin.
Menurut Karin, suaminya sering protes dan menuduh yang tidak-tidak. Bahkan, suaminya terakhir yang kini digugat cerai memintanya untuk pindah kewarganegaraan ke kutub Utara karena tidak mau memakai bra.
”Asem. Tidak terima aku. Bentar lagi aku palingan ya kawin lagi. Lanang akeh, enggak satu tok,” jelasnya.
Sementara itu, suaminya sebut Dondon, 40, mengaku kalau istrinya adalah itu memang gampang tersinggung.
”Saya itu lho hanya godain. Ya masak beneran mau suruh dia jadi orang Eskimo. Perasaannya emang gede dia itu,” pungkasnya. (han/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rahasia di Balik Permintaan Istri yang Minta Dimanja Dalam Keadaan Gelap
Redaktur : Tim Redaksi