Rizal Ramli Bukan Menteri Lagi, Ini Harapan Pentolan Seknas

Senin, 01 Agustus 2016 – 16:26 WIB
Sekjen Seknas Jokowi Osmar Tanjung. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.Com

jpnn.com - Presiden Joko Widodo pada pekan lalu mencopot Rizal Ramli dari posisi menteri koordinator maritim dan sumber daya. Terdepaknya Rizal dari Kabinet Kerja pun memunculkan tanda tanya, bahkan suara miring.

Namun, relawan pendukung Joko Widodo yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi tetap menghormati keputusan presiden mencopot Rizal. Menurut Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung, reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.

BACA JUGA: Lihat nih, Polri-TNI Bersihkan Puing Reruntuhan 5 Vihara di Tanjungbalai

Tapi yang membuat Osmar kagum justru sikap legowo Rizal ketika terdepak dari kursi menteri. “Saya tetap respek dengan keputusan Presiden Jokowi karena saya pendukungnya. Tapi saya juga respek dengan penerimaan Bung RR (Rizal Ramli, red), bahkan angkat topi karena legowo dan tetap mendukung pemerintahan Jokowi,” ujar Osmar melalui pesan singkat, Senin (1/8).

Meski demikian Osmar juga tak memungkiri bahwa banyak pihak merasa kecewa bahkan tersakiti dengan terdepaknya Rizal Ramli dari kursi menteri. Sebab, Rizal selama ini justru berani pasang badan demi mengawal Nawacita yang disetuskan Presiden Jokowi sehingga terlibat kegaduhan dengan berbagai pihak.

BACA JUGA: HNW: Rusuh Tanjungbalai Peringatan untuk Semua Umat

Dalam catatan Osmar, ada enam kegaduhan yang melibatkan Rizal. Yang pertama adalah penolakannya atas rencana Menteri BUMN Rini Soemarno tentang pengadaan pesawat Airbus A350 untuk Garuda Indonesia. Yang kedua terkait masalah dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang membuat Rizal terlibat polemik terbuka kontra RJ Lino.

Yang ketiga adalah rencana proyek pembangkit 35 ribu megawatt yang membuat Rizal berpolemik dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keempat, Rizal lantang menolak perpanjangan kontrak bagi PT Freeport di Papua.

BACA JUGA: Sebegini Total Uang yang Diterima Wali Kota Semarang dari Damayanti

Kelima, Rizal lantang menyuarakan pembangunan kilang onshore untuk memanfaatkan migas Blik Masela. Yang terakhir adalah perseteruan Rizal dengan Gubernur DKI Basuki T Purnama tentan reklamasi Teluk Jakarta.

“Dan kegaduhan itu justru menjadi pembelajaran bagi kita tentang berdemokrasi. Sesuatu yang selama ini tertutup menjadi terang karena Rizal Ramli,” tutur Osmar.

Karenanya, Osmar tak mau berspekulasi tentang anggapan bahwa kegaduhan justru membuat investor enggan masuk ke Indonesia. Dalam pandangan Osmar, selama ini Rizal merupakan sosok aktivis yang lantang membela hak-hak rakyat, bersih, anti-korupsi dan berani melawan pihak mana pun yang merugikan bangsa atau pun negata.  saja yang diniliainya bisa merugikan keuangan negara.

Karenanya Osmar menyambut positif reaksi di media sosial yang dalam beberapa hari terakhir ini justru mendorong Rizal Ramli bisa mencalonkan diri pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab, Rozal justru bisa menjadi lawan setara bagi Basuki T Purnama alias Ahok.

Meski demikian Osmar tetap berharap agar Rizal tidak berjuang sendirian laksana samurai. Sebab, sebaiknya Rizal tetap menjadi Three Musketeers bersama Jokowi dan Megawati.

“Hanya Presiden Jokowi dan Ibu Megawati yang dapat mengembalikan Bung menjadi musketeer. Semuanya berpulang kepada Bung Rizal, Ibu Megawati dan Presiden Jokowi,” cetusnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurhadi Mundur, Pemeriksaan di KPK Bakal Mulus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler