Meski hanya ciptaan Profesor Hiroshi Kobayashi, namun robot humanoid yang diberi nama Saya itu bisa tersenyum, takut, sedih, jijik, juga marah
BACA JUGA: Microsoft Serius Kembangkan Komputer Cerdas
Dengan lantang dia akan berteriak "diam", jika murid-murid gaduh.Raut wajahnya pun menunjukkan roman berang
BACA JUGA: Kecil Kurang Bahagia, Saat Dewasa Bermasalah
Associated Press melaporkan kemarin, Rabu (11/3), aneka ekspresi itu bisa dilakukan berkat 18 motor yang berada di balik wajah lentur Saya nan cantik.Memang tidak semua pekerjaan guru dapat dilakukan Saya yang bisa berbicara dalam beberapa bahasa tersebut
BACA JUGA: Menristek: Teknologi Internet Manado Sangat Baik
Murid-murid yang diajar Saya pun terlihat asyik-asyik sajaMereka geli ketika namanya dipanggil oleh "guru tiruan" itu.Robot humanoid tersebut semula dikembangkan untuk menggantikan tugas sekretaris, dengan tujuan untuk memangkas biaya perusahaan, namun tetap dapat melakukan interaksi personalNah, dalam perkembangannya, ternyata Kobayashi yang menjadi ilmuwan di University of Tokyo itu, melihat kebutuhan di bidang lainDengan biaya USD 51 ribu (sekitar Rp 612 juta), terciptalah robot guru.
Negeri Matahari Terbit memang gencar menciptakan robotPemerintah pun sangat mendukung, karena memang kehadiran manusia buatan itu sangat diperlukanIni seiring dengan demografi penduduk Jepang yang menunjukkan "piramida sepuh".
Diprediksi, dalam kurun tujuh tahun mendatang, satu dari empat warga Jepang adalah kelompok usia 65 tahun ke atasIni artinya, kelak mereka akan kesulitan untuk merekrut pekerja, dan gaji karyawan pun membumbungSebelum 2015, pemerintah menginginkan kehadiran robot pintar di setiap rumah warga(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musik dapat Pengaruhi Perilaku Seks Remaja
Redaktur : Tim Redaksi