Roket Hamas Hujani Israel, Jalur Gaza Memanas

Senin, 22 Agustus 2011 – 09:17 WIB
AL QUDS - Di tengah ketegangan yang terjadi antara Israel dan Mesir terkait insiden penyerangan di perbatasan, situasi di Jalur Gaza juga memanas lagiKelompok militan di Jalur Gaza, yang selama ini dikuasai Hamas, membombardir wilayah selatan Israel dengan roket dan mortir kemarin (21/8).

Sebuah sekolah yang kosong dan sejumlah target lain menjadi sasaran serangan tersebut

BACA JUGA: Kadhafi Kabur ke Tunisia

Para diplomat khawatir perkembangan baru itu akan menimbulkan eskalasi dalam konflik Palestina-Israel
Apalagi, Kamis lalu (18/8) terjadi sebuah serangan di wilayah perbatasan Israel-Mesir dan menewaskan warga Israel

BACA JUGA: Celaka, Pesawat Akrobatik Inggris Stop Terbang

Lima polisi Mesir juga tewas akibat serangan Israel di perbatasan.

Tidak terima dengan serangan kelompok Hamas, Israel membalas
Juru bicara (jubir) militer Israel Brigjen Yoav Mordechai menyatakan bahwa pihaknya tak akan berhenti melancarkan serangan balasan langsung

BACA JUGA: Kapal Induk Disulap Jadi Hotel Mewah

Bahkan, serangan udara yang dilancarkan pesawat tempur Israel menewaskan 15 warga PalestinaSebagian besar di antaranya diklaim sebagai anggota kelompok militan.

"Kami tak akan ragu untuk memperluas operasi militer jika diperlukan," katanya kepada Radio Israel"Kami juga akan melihat perkembangan di lapangan," lanjutnya.

Siang hari kemarin, jet tempur Israel kembali menghajar GazaTidak disebutkan lokasi yang menjadi targetPejabat rumah sakit Palestina melaporkan bahwa seorang warga luka dalam serangan ituPara pejabat keamanan Palestina menambahkan bahwa tentara Israel juga menahan 50 orang aktivis Hamas di Tepi Barat dalam operasi Sabtu malam.

Otoritas Palestina tak melaporkan adanya korban dalam serangan udara Israel pada Sabtu malamNamun, mereka menyebut bahwa dalam serangan dua hari pada Kamis (18/8) dan Jumat (19/8), 14 orang tewas dan 40 terlukaSejumlah saksi dari Palestina juga mengungkapkan bahwa tank-tank Israel menggempur sebuah target di Gaza yang tidak disebutkan pada Sabtu laluTidak ada laporan korban dalam serangan itu.

Militer Israel mengungkapkan, 19 roket ditembakkan ke wilayahnya pada Sabtu lalu (20/8)Sementara itu, aktivis di Gaza mengklaim telah menembakkan 23 roket ke IsraelDi antara faksi Hamas yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, terdapat Komite Perlawanan RakyatKelompok ini dituduh Israel telah membunuh delapan warganya pada Kamis lalu.

Jihad Islam maupun Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina juga mengaku ambil bagian dalam serangan ituKomite Perlawanan Rakyat dan sayap gerakan Jihad Islam menyatakan menembakkan roket ke sebuah pos tentara di dekat Kerem Shalom, perbatasan Israel-Gaza, atau sekitar dua kilometer dari perbatasan Mesir.

Sejumlah roket yang ditembakkan dari Gaza juga jatuh di perbatasan Mesir, tepatnya di barat Rafah, kemarinSumber aparat kemanan Mesir membenarkan laporan itu, namun dia yakin bahwa roket-roket tersebut salah sasaran"Sepertinya mereka (roket) ditujukan ke Israel," katanya.

Kantor berita Agence France-Presse melansir, salah satu roket justru mengenai tiga warga Palestina yang bekerja di selatan Israel"Satu roket lainnya mengenai sebuah rumahTetapi, tidak korban akibat serangan itu," jelas juru bicara polisi Israel Lumba Samri.

"Roket kedua jatuh di lokasi terbuka di sekitar padang pasir, dan melukai tiga warga Palestina yang tinggal secara illegal di wilayah IsraelDua orang terluka serius dan satu lainnya luka ringan," jelasnya terkait serangan di dekat Kota Ashdod, Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB menggelar pertemuan darurat untuk menghentikan serangan Israel ke GazaLiga Arab juga menggelar rapat darurat untuk membahas situasi terakhir di Gaza dan perbatasan Mesir-Israel kemarin.

Uni Eropa, Rusia, PBB, dan AS menyatakan prihatin dengan situasi yang tidak menentu di wilayah Gaza dan kemungkinan memanasnya eskalasi di wilayah tersebut"Kami minta semua pihak menahan diri," kata pernyataan  bersama yang dirilis dari markas Uni Eropa di Brussels.

Ketegangan di Jalur Gaza dan sekitarnya memanas lagi sejak Kamis lalu (18/8) saat militan melakukan serangkaian penembakan di Gurun NegevDelapan warga Israel tewas sehingga insiden itu memicu balasan dari militer Yahudi.

Konflik tersebut juga mengakibatkan krisis diplomatik dengan Mesir setelah lima polisinya tewas akibat serangan IsraelSerangan tersebut sebagai respons pencarian pelaku penyerangan di Negev.

Media Mesir memberitakan bahwa Kairo memutuskan untuk menarik duta besarnya (dubes) di Tel Aviv pada Sabtu laluDubes Israel untuk Mesir juga dipanggil untuk mengirimkan nota protes atas insiden tersebut.

Israeli menuduh militan Palestina di Gaza melancarkan serangan ke Gurun Negev dari wilayah MesirNamun, tuduhan tersebut dibantah oleh KairoMereka mengakui sempat kehilangan kontrol di Semenanjung Sinai karena militer tengah melakukan operasi untuk menumpas militan Islam(AP/AFP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkat Sukses Ekonomi, Anggaran Militer Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler