jpnn.com, JAKARTA - Pemuka agama Katolik Romo Antonius Benny Susetyo menyesalkan tindakan para orang tua yang melarang anak-anaknya menghormati bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Para orang tua di Tarakan, Kalimantan Utara tersebut melarang anak-anak atas dasar kepercayaan mereka dalam aliran Saksi-Saksi Yehuwa.
BACA JUGA: Kemendagri Minta Pemda Dekati Saksi Yehuwa Agar Ubah Ajaran
Ini Aliran yang Melarang Murid SD Hormat pada Bendera
Menurut Romo Benny, larangan itu tidak masuk akal.
BACA JUGA: Tenang, Aliran Saksi-Saksi Yehuwa Tak Membangkang Negara
"Kalau mau hidup di Indonesia ya harus ikut hukum di Indonesia. Hormati Merah Putih dan Indonesia Raya. Itu kewajiban kita pada negara. Kalau enggak mau taat aturan ya jangan hidup di Indonesia," ujar Romo Benny pada JPNN.
Menurut penasehat di Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) tersebut sejauh ini umat Katolik di Indonesia tidak ada yang sampai terpengaruh dengan ajaran aliran tersebut.
BACA JUGA: Boni Hargens Desak Pemerintah Bubarkan Saksi Yehuwa
Romo Benny memastikan umat Katolik menjunjung tinggi agama dan kewajiban pada negaranya.
"Umat Katolik, 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia," tegas Romo Benny.
Romo Benny berharap ajaran dalam aliran kepercayaan bisa sejalan dengan kewajiban umat pada bangsa dan negara. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aliran Saksi Yehuwa Larang Hormat Bendera, Begini Ajarannya
Redaktur & Reporter : Natalia