JAKARTA - Pemilihan Presiden RI memang masih empat tahun lagi, namun sejumlah kalangan sudah mulai menimang-nimang siapa yang pantas untuk menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2014 nanti.
Menjawab pertanyaan wartawan usai berbicara dalam acara diskusi 'Mencari Format Ideal PT (Parliament Threshold)' di gedung DPR Senayan, Rabu (22/12), Ketua Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Roy BB Janis mengatakan, untuk saat ini Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie adalah sosok yang paling pantas dijadikan pengganti SBY pada 2014.
Bang Ical, demikian sapaan Aburizal, memiliki kemampuan untuk memimpin bangsa ini, apalagi dia didukung oleh partai yang memiliki sistem sangat matang“Untuk saat ini saya lihat Aburizal Bakrie paling ideal
BACA JUGA: Mangindaan Bantah Remunerasi Topang SBY
Dia matang dan punya kendaraan politik yang juga kuat,” kata Roy kepada wartawan.Selain Ical, Wakil Presiden saat ini, Boediono dinilai Roy sebagai sosok alternatif yang juga pantas untuk diusung menjadi calon presiden 2014
“Boediono itu layak jadi capres 2014
BACA JUGA: DPD Tolak Pilkada oleh DPRD
Di Amerika Serikat malah ada semacam tradisi seorang wapres selalu mencalonkan diri menjadi capres pada pemilu berikutnyaSebelumnya Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso secara pribadi berharap Aburizal Bakrie maju sebagai calon presiden 2014
BACA JUGA: Bawaslu Anggap KPU Tak Serius Tangani KPUD Bermasalah
Ical dinilai paling layak menjadi calon orang nomor satu di Indonesia dari partai berlambang pohon beringin”Memang dari fatsun (etika) politiknya, pak Ical paling layak untuk didorong dan maju sebagai capres dari Golkar,” ujar Priyo.Wakil Ketua DPR itu melanjutkan keputusan Golkar sendiri terkait capres dan cawapres 2014 tergantung hasil survei internal”Kalau surveinya bagus dan besar buat pak ical, beliau majuTapi itu masih terlalu jauh dan kemungkinan itu 2013,” tutup dia(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Tinggi Tak Jamin Kuatnya Sistem Presidensiil
Redaktur : Tim Redaksi