BACA JUGA: Dana Anggaran Rp.3 Triliun Menguap di Papua
14 miliar ini disetujuiBACA JUGA: Giliran Abdillah jadi Saksi Kasus Damkar
3,8 MiliarBACA JUGA: 2 Tewas, 78 Rumah Rusak
Itung-itungannya dari mana," ujar pengamat sosial Desly Semampou kepada JPNN di Bitung, Selasa (10/11).Karena itu, Semampou berharap, pemkot maupun Dewan Kota harus benar-benar memelototi anggaran yang diajukan KPU lokal itu"Menurut Kami, anggaran sebesar itu merupakan pemborosan yang luar biasaJangan semua dana dicurahkan untuk pemilihan wali kotaKarena anggaran itu lebih baik untuk membangun sarana umum yang hingga kini masih minim,''Semampou menambahkan.
Hal senada diungkapkan aktivis, Irfan FrantigoWalau mengaku tidak tahu pasti angka-angka yang digunakan KPUD Bitung dalam menyusun usulan anggaran tersebut, dia merasa jumlah itu memang terlalu besar"Kenaikannya terlalu tinggiKalau untuk pemilihan gubernur Bitung, mungkin masuk akalTapi ini kan pilih wali kota," tuturnya, setengah bergurau.
Soal ini, Ketua KPUD Bitung Drs SA Sondakh menegaskan, sudah menghitung anggaran tersebut sesuai kondisi saat iniSalah satunya adalah pembengkakan biaya kesejahteraan petugas di lapangan, serta kenaikan harga bahan-bahan"Ini baru usulan anggaran, terserah pemkot," jelasnya.Penjelasan senada diberikan Frans TularDia menegaskan KPUD tak asal-asalan menghitung anggaran"Usulan saat ini sudah anggaran pilwako putaran keduaKalau satu putaran saja kami hitung sekitar Rp9 M," katanya.(fir/aj)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencemaran DAS Barito Parah
Redaktur : Auri Jaya