Rp 62,4 Miliar Lenyap karena Merapi

Senin, 22 November 2010 – 07:54 WIB

BOYOLALI -- Upaya recovery yang dilakukan Pemkab Boyolali pasca-erupsi Merapi sungguh beratSebab, dampak dari letusan Merapi ini menghancurkan bangunan rumah, fasilitas umum, dan perkebunan warga lereng Merapi

BACA JUGA: Setoran Susu Mulai Jalan

Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 62,4 miliar.

Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan, kerusakan yang paling parah terjadi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo
Sebab, daerah yang jaraknya hanya sekitar empat kilometer dari puncak, ini tertutup material vulkanik cukup tebal

BACA JUGA: Suhu Material Merapi Masih Tinggi

"Kami mendata kerugian sekitar Rp 62,4 miliar," terangnya kemarin (21/11).

Kerugian tersebut di antaranya bidang pertanian mencapai Rp 36,7 miliar
Lantas bidang perkebunan mencapai Rp 25,1 miliar, peternakan Rp 171,5 juta, dan perumahan sekitar Rp 475,5 juta

BACA JUGA: Lokasi Wisata Diblokir Warga

Data kerusakan hutan khusus wilayah Boyolali mencapai 400 hektare.

Asisten III Pemkab Boyolali Syamsudin memaparkan, kerusakan akibat bencana Merapi paling parah terjadi di Desa TlogoleleSelain kerusakan hutan, sejumlah rumah dilaporkan roboh dan mengalami kerusakanBahkan Balaidesa Tlogolele pun rata dengan tanah akibat bencana tersebut"Paling parah di Desa TlogoleleKerusakannya hampir total," paparnya.

Selain Tlogolele, kerusakan juga terjadi di sebagian Desa Jrakah dan Klakah, Kecamatan SeloSelain itu sebagian dusun di Desa Sangup, Mrian, dan Cluntang, Kecamatan Musuk juga tidak luput dari bencanaSedangkan untuk Kecamatan Cepogo, kerusakan juga terjadi di sebagian dusun di Desa Wonodoyo.

Namun kerusakan tersebut tidak disebabkan oleh erupsi secara langsung, melainkan karena debu vulkanik yang disemburkan Merapi"Tidak seluruh desa yang kena, rata-rata hanya empat hingga lima dusun," terangnya.

Data kerusakan serta kerugian tersebut, oleh pemkab segera diajukan ke pemerintah pusat untuk dikaji lebih mendalamPengajuan tersebut juga merupakan bagian upaya persiapan recovery dan rekonstruksi pascabencanaNamun mengenai bantuan dari pusat pemkab belum bisa menyampaikan secara detailHal ini karena masih menunggu pengkajian data kerugian secara komprehensif.

Sementara itu, Kepala Desa Tlogolele, Budi Suharsono menyatakan pihaknya hingga saat ini masih dalam pengungsian di wilayah MagelangSehingga pihaknya belum bias mengecek kondisi desanyaPihaknya belum bias berwacana relokasi, lantaran tergantung warga sekitar"Kalau soal relokasi tergantung warga," jelas dia(un/nan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wedhus Gembel Masih Menyembur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler