Rp 818 T Lenyap di Lantai Bursa

Akibat Dampak Krisis Finansial Global

Kamis, 16 Oktober 2008 – 10:26 WIB
JAKARTA - Harga yang harus dibayar Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat dampak krisis finansial global benar-benar mahalMerujuk data terkini BEI, sejak mencapai titik tertinggi 9 Januari lalu hingga transaksi dihentikan 8 Oktober, pelaku bursa sudah kehilangan lebih dari Rp 800 triliun.

Pada 9 Januari indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 2.830,26 dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) Rp 2.063 triliun

BACA JUGA: PLN Paksa Pelanggan Mewah Berhemat

Pascalibur Lebaran, ketika bursa kembali dibuka pada 6 Oktober, kapitalisasi pasar masih Rp 1.464 triliun
Ketika bursa ditutup sementara pekan lalu, kapitalisasi pasar drop menjadi Rp 1.167 triliun

BACA JUGA: SBY Minta Kepala Daerah dan Pengusaha Dukung Pemerintah



Dengan begitu, sejak awal tahun hingga bursa ditutup, kapitalisasi pasar telah tergerus Rp 818 triliun
Namun, jika dihitung dari posisi indeks di rekor tertinggi 9 Januari, kapitalisasi pasar atau total harga saham dikalikan jumlah saham beredar sudah anjlok Rp 890 triliun

BACA JUGA: Laba Bersih Danamon Naik



''Bursa di Indonesia memang sangat bergantung pada kondisi bursa regional dan global,'' tutur Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero di Jakarta, Rabu (15/10).

Dari lantai BEI, IHSG kemarin dilanda aksi ambil untung setelah dua hari terakhir menguatIndeks longsor 35,56 poin atau 2,29 persen menuju 1.520,407Sebanyak 140 saham turun harga, 37 naik, dan 140 lainnya tidak berubah dengan total transaksi Rp 2,7 triliun.

Pergerakan indeks paralel dengan jatuhnya bursa kawasanKecuali indeks Nikkei di Jepang yang terkerek 1,06 persen, semua bursa regional menuju teritori negatifIndeks Hang Seng di Hongkong minus 4,96 persen, indeks Shanghai tertebas 1,12 persen, dan Kospi Korsel ambles 2 persenDari Amerika, indeks Dow Jones tadi malam dibuka turun 3 persen atau 285,22 ke posisi 9.025,77 akibat berita negatif turunnya kinerja sektor ritel.

Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Budi Ruseno menuturkan, pada rentang waktu medium, indeks menguji batas bawah di level 1.352 dan resisten jangka menengah di 1.800''Secara medium, indeks masih mengarah ke level tersebut,'' tutur direktur PT Bhakti Capital Securities itu.(eri/wir/owi/tom/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Kredit Danamon Rp66,5 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler