BANDARLAMPUNG--PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM), anak perusahaan Artha Graha, kembali menginvestasikan dananya untuk kawasan strategis infrastruktur Selat SundaKali ini, BSM bersama PT Lampung Jasa Utama (LJU) dan PT Banten Gobal Dev menanamkan modal sebesar Rp150 triliun
BACA JUGA: Pemerintah Percepat Tender Proyek
Sebelumnya, BSM melakukan pra feasibility study atau pra studi kelayakan terhadap pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS)
BACA JUGA: Jangka Pendek, Sulit Naikkan Harga BBM
Dalam laporannya, tiga perusahaan itu telah melakukan memorandum of agreement (MoA) pada November 2011Investasi tersebut untuk pembentukan perusahaan patungan yang ditargetkan selesai pada bulan ini juga
BACA JUGA: Optimis Rumah Rp20 Juta Diminati Pemda
Namun dalam rapat kerja tersebut, Ketua Komisi II Ahmad Junaidi Auly merasa laporan PT LJU terkait investasi belum lengkapIa meminta dilengkapi secara rinci untuk dilaporkan kembali pekan depan.’’PT LJU mengatakan sudah ada komunikasi dengan investorTetapi kami merasa ini belum konkret,’’ kata Junaidi kepada Radar Lampung di ruang kerjanya, kemarin.
Menurut dia, PT LJU hanya melaporkan gambaran kinerja bisnis secara global (lihat grafis)Misalnya di bidang peternakan, pertambangan, proyek, dan perdaganganNamun badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut tidak mampu menyebutkan hasil kinerja berupa modal yang terserap dan laba yang diraihPT LJU juga tidak melaporkan struktur direksi.
Padahal, kata dia, PT LJU memiliki kewajiban melaporkan investasi kepada DPRD per semesterPada Pasal 24 (4) Perda 2/2010 tentang Pembentukan BUMD PT LJU, disebutkan bahwa direksi berkewajiban untuk melaporkan perkembangan usaha ke DPRD tiap semester.
’’Tetapi mereka beralasan, laporan secara rinci hanya disampaikan du RUPS (rapat umum pemegang saham)Tetapi yang namanya perkembangan usaha itu harus menyeluruh, baru kami tahu, BUMD itu maju atau tidak" On the track atau tidak?’’ pungkasnya
Pada bagian lain, peraih gelar Perekayasa Utama Kehormatan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Wuratman Wangsadinata menyebutkan, pembangunan JSS diperkirakan menghabiskan waktu selama 10 tahun
’’Normalnya dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda,’’ katanya saat menyampaikan prastudi kelayakan awal bulan laluPrastudi dilakukan oleh Wiratman dan Associates atas penugasan dari PT BSM.
Total biaya pembangunan dengan menggunakan standar harga pada 2009 diperkirakan mencapai sembilan miliar dolar ASBiaya tersebut, dikatakan Wiratman belum memperhitungkan eskalasi harga, bunga bank serta tidak termasuk biaya untuk pengembangan wilayah Selat Sunda.
Diketahui, JSS direcananakan sepanjang sekitar 29 kmJSS akan terhubung dengan jalan tol Jakarta-Merak serta rencana jalan tol Cilegon-Ciwandan sepanjang 14 km dan rencana jalan tol Bakauheni-Bandar Lampung-Metro sepanjang sekitar 80 km.
Konsepnya terdiri atas dua jenis sistem yaitu jembatan gantung ultrapanjang dari baja untuk melangkahi palung-palung lebar dan ’’viaduct’’ beton pracetak ’’balanced cantilever’’ untuk lintasan selebihnya(dna/niz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Akan Hilangkan Subsidi BBM
Redaktur : Tim Redaksi