Sebagai bentuk keprihatinan sekaligus cemoohan, warga ramai-ramai berinisiatif mengumpulkan sumbangan dan hasilnya akan diserahkan ke RS Damanhuri untuk membeli kantong darahHebatnya lagi, aksi dukungan itu digalang warga langsung di rumah Chairudin, ayah dari Wulan Punamasari.
Warga mengaku sangat salut dengan perjuangan Chairudin yang dengan berani membongkar kejadian itu ke media massa
BACA JUGA: Ekses Kesalahan Mekanisme Rekrutmen
Sehingga, rumah duka dijadikan sekaligus sebagai posko pengumpulan dana sumbangan kantong darah untuk rumah sakit.Dua hari terakhir ini, ratusan warga mendatangi rumah Chairuddin
"Selama ini, sebenarnya banyak kasus yang terjadi di RS Damanhuri
BACA JUGA: Rumah Sakit Krisis Kantong Darah, Pasien DBD Meninggal
Namun, rata-rata keluarga pasien tak berani mengungkapkannya," kata Rifai, salah satu warga.Sementara itu, Dinas Kesehatan Hulu SUngai Tengah (HST) menyatakan akan mengevaluasi pelayanan yang dilakukan RS Damanhuri
“Dalam hal ini perlu dievaluasi terhadap manajemen mereka, meliputi manajemen logistic, pelayanan dan sumberdaya manusianya,” kata Kepala Dinas Kesehatan, HST Hardi Basuki.
Menurutnya, Kekosongan stok kantong darah maupun kelengkapan lainnya di RS seharusnya tidak boleh terjadi
BACA JUGA: Kades Aniaya Istri Muda Hingga Tewas
Selain mengganggu pelayanan, akibatnya juga bisa merugikan pasien seperti yang terjadi pada Wulan Purnamasari (12), warga Jl Keramat Manjang, Kelurahan Barabai Barat itu(rif/fuz)BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikutuk, Tuntut Dirajam di Tempat Umum
Redaktur : Tim Redaksi