RS Penuh Akibat COVID-19, Ruang Isolasi di Desa Jadi Solusi

Rabu, 07 Juli 2021 – 12:05 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar. Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mengatakan, ketersediaan ruang isolasi desa akan menjadi solusi untuk mengantisipasi rumah sakit penuh akibat membludaknya pasien COVID-19.

Karena itu, Gus Halim meminta 'Sukarelawan Desa Lawan COVID-19 memastikan ketersediaan ruang isolasi di desa masing-masing.

BACA JUGA: Syarief Sebut Kebijakan Pemerintah ini Sangat Berbahaya

“Sekarang rumah sakit pada penuh. Tidak ada pilihan bagi desa selain menyiapkan ruang isolasi yang baik,” Gus Halim Iskandar di Jakarta, Rabu (7/7).

Gus Halim juga mengimbau sukarelawan desa lawan covid 19 yang diketuai kepala desa masing-masing, memperketat penjagaan gerbang desa atau pos jaga desa.

BACA JUGA: 3 Poin Penting agar PPKM Darurat Sukses, Nomor 2 Cukup Berat Sehingga Perlu yang Ketiga

Mereka diminta lebih selektif dalam memantau pergerakan warga setempat, terutama warga maupun pendatang yang baru tiba dari luar daerah.

“Pemantauan pertama adalah mengecek suhu badan. Kemudian mendata form perjalanan seminggu terakhir."

BACA JUGA: Wahai Para Pelamar CASN, Jangan Tergiur Iming-iming Oknum ya

"Kalau tidak mengkhawatirkan, tidak ada masalah, dibolehkan masuk."

"Kalau mengkhawatirkan, misal suhu tubuh di atas standar, langsung bawa ke ruang isolasi desa,” ucap Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Gus Halim mengatakan, Gedung yang digunakan sebagai ruang isolasi di setiap desa bervariasi.

Mulai dari balai desa, gedung Badan Usaha Milik Desa, gedung sekolah dasar, hingga rumah kosong yang tidak digunakan.

Konsolidasi terkait penyediaan ruang isolasi desa sendiri telah dilakukan sejak tahun lalu.

Ruang isolasi desa yang dikelola oleh sukarelawan desa lawan covid 19 juga menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Seperti makanan, obat, dan vitamin bagi mereka yang menjalani isolasi.

Selain itu, ruang isolasi desa juga berada di bawah pemantauan puskesmas setempat.

“Kebanyakan kasus Covid-19 di desa itu OTG (pasien covid tanpa gejala). Sehingga bisa ditangani melalui ruang isolasi mandiri yang selama ini sudah disediakan desa sejak Covid-19 ada, sejak tahun 2020,” pungkas Gus Halim.(*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler