jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang berupaya mengikis kesenjangan pelayanan kesehatan, terutama penyakit serius seperti kanker.
Hal itu termasuk dalam agenda prioritas transformasi sistem kesehatan nasional.
BACA JUGA: Siloam Oncology Summit 2023: Kanker Paru-Paru Mendominasi Kasus di Indonesia
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady mengungkapkan penanganan kanker merupakan prioritas bagi sistem kesehatan seiring banyaknya kasus kematian.
Tidak hanya itu, menurutnya, penanganan kanker merupakan persoalan nasional dan global.
BACA JUGA: Siloam Hospitals Gandeng Bot MD, Sasar Kualitas Pelayanan dan Patient Outcomes
“Secara global, kanker menunjukkan sebagai penyebab utama kematian. Dari sisi nasional, penanganan kanker yang berkualitas belum merata, karena masih terbatasnya infrastruktur kesehatan,” kata John melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (28/5).
Sejauh ini, lanjutnya, dunia kesehatan masih menghadapi momok kanker sebagai salah satu penyakit yang ganas menelan jutaan nyawa setiap tahun.
BACA JUGA: John Riady Yakin Indonesia Sanggup Redam Potensi Inflasi
Secara global, hampir 10 juta kematian diakibatkan kanker pada 2020.
Mengacu data Kementerian Kesehatan, di Indonesia tercatat 136 per 100.000 penduduk menderita kanker.
Catatan statistik itu menempatkan Indonesia pada peringkat ke-23 di Asia sebagai negara dengan penderita kanker terbanyak.
Lebih jauh, dari total penderitanya, perempuan jauh lebih rentan terpapar kanker, dengan rasio kanker payudara mencapai 42 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 orang per 100.000 penduduk.
Kanker leher rahim merupakan kasus terbanyak yang menyerang perempuan dengan 23 kasus per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 14 orang per 100.000 penduduk.
Pada kaum laki-laki, angka kejadian tertinggi di Indonesia adalah kanker paru yaitu sebesar 19 orang per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 11 orang per 100.000 penduduk, diikuti dengan kanker hati sebesar 12 orang per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 8 orang per 100.000 penduduk.
Pada sisi lain, sebagai salah satu upaya membantu pemerintah memperkuat sistem kesehatan nasional, khususnya menangani penyakit kanker, SILO telah melengkapi fasilitas dengan keberadaan Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC), Semanggi, Jakarta.
Siloam MRCCC, ini jelas John, merupakan komitmen Lippo Group untuk berperan memerangi kanker sebagai penyebab utama kematian di Indonesia.
“Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi adalah rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang khusus menangani pengobatan kanker,” tegasnya.
John mengungkapkan tujuan Siloam MRCCC berperan menutup kesenjangan dalam pengetahuan dan perawatan kanker.
Lewat MRCCC, lanjutnya, Lippo Group berupaya meningkatkan pengetahuan terkait penyakit kanker, menyediakan deteksi dini, serta menjadi pusat para praktisi kesehatan yang fokus menangani kanker untuk saling bertukar ilmu.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah menargetkan optimalisasi layanan kanker di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, layanan kanker telah menjadi prioritas dalam proses transformasi sistem kesehatan di Indonesia.
“Masing-masing pilar transformasi kesehatan memiliki sekitar 10-15 program, sehingga total kita punya kurang lebih 100 program dan salah satu prioritasnya adalah layanan kanker,” kata Menkes saat berpidato pada Siloam Oncology Summit 2023 di Jakarta, yang dirilis Kementerian Kesehatan, pada 22 Mei 2023.
Menkes mengungkapkan kanker sebagai penyakit penyebab kematian nomor satu di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus.
Tidak hanya pada layanan kuratif dan rehabilitatif, Kemenkes memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama pada skrining dan deteksi dini.
Saat ini, lanjutnya, sistem kesehatan di Indonesia lebih mengarah pada upaya-upaya pencegahan daripada pengobatan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional menjamin pembiayaan gratis untuk deteksi dini 14 jenis penyakit di Puskesmas, salah satu diantaranya program layanan deteksi dini kanker.
“Wujud implementasi transformasi layanan primer yakni melalui BPJS yang saat ini tengah mengalokasikan Rp9 triliun untuk pembiayaan layanan deteksi dini yang di dalamnya termasuk untuk kanker,” kata Menkes.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia