RSBI Dievaluasi Ulang

Bisa Naik Peringkat, Bisa Diturunkan

Jumat, 09 Desember 2011 – 03:03 WIB

JAKARTA - Hasil survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terhadap sejumlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menunjukkan adanya kekuranganUntuk itu, pemerintah akan melakukan evaluasi ulang terhadap keberadaan sekolah yang dibentuk mulai 2005 tersebut.

Evaluasi ulang ini dilakukan terhadap seluruh RSBI pada 2012 mendatang

BACA JUGA: Siswa SMK Bisa Buat Mobil

Hasilnya akan menentukan apakah sekolah tersebut bisa naik peringkat menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) atau diturunkan menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan sebuah instrumen untuk melakukan evaluasi ulang terhadap keberadaan RSBI
Instrumen tersebut berupa sejumlah variabel dan memiliki nilai tertentu.

"Yang jelas RSBI itu dikaji

BACA JUGA: Bias Gender, Desak Buku SD-SMP Direvisi

Berdasarkan keinginan melakukan evaluasi
Bukan hanya karena sesuatu itu negatif

BACA JUGA: Dana BOS Naik 43,75 Persen

Tapi memang karena sudah waktunya," jelas Khairil di Jakarta, Kamis (8/12).

Dia menjelaskan, dari survei awal tahun lalu ditemukan beberapa hal yang cukup mencengangkanTapi, tidak separah yang diwacanakan masyarakat selama ini"Ada beberapa rumor sajaKatanya RSBI mungut bayaran sampai jutaanMemang ada pungutan tapi tidak sebesar itu," kilah Khairil.

Hasil lain survei terhadap sekitar 34 RSBI tersebut, kata Khairil, tidak semua RSBI bagus maupun jelekAda sekolah yang sudah pantas menjadi SBI, namun juga ada yang harus turun derajat menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)

"Dari sampel-sampel yang diambilAda juga yang bagusTapi ada juga yang sesungguhnya masih SSN," urainya.

Oleh karena itu, tambah Khairil, jika ingin melakukan pembersihan terhadap RSBI harus dikembangkan sebuah instrumen yang dapat secara cepat melakukan penilaianApakah sebuah sekolah layak naik peringkat, tetap atau turun.

"Kita kembangkan instrumen deteksi secara cepatKalau sudah selesai instrumen kita serahkan ke Ditjen masing-masing, yaitu Ditjen Pendidikan dasar dan Ditjen Pendidikan MenengahKarena Balitbang tidak dapat memutuskanTapi keduanya yang memutuskan ini naik atau turun atau tetap," terangnya.

Ketika ditanya apakah ada penghentian sementara pembentukan RSBI baru, Khairil tidak menyebutkannyaDia mengatakan, untuk 2012 anggaran RSBI dikurangi sebesar 50 persenAlokasinya pun tidak untuk pembangunan fisikMelainkan kemampuan guru dan penguatan kurikulum.

"Hasil pembicaraan dengan Ditjen Pendidikan Dasar dan Ditjen Pendidikan Menengah dana yang disiapkan lebih ke penguatan kurikulumBukan fisik," katanya(cdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Pilih Pendidikan Bersubsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler