RT-RW Bisa Bantu Pemerintah Tekan Penyebaran Covid-19

Jumat, 05 Februari 2021 – 22:10 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peran dan kerja sama dari kelompok masyarakat dalam penanggulangan Covid-19 dinilai sangat penting saat ini. Maka itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan pendekatan berbasis mikro mendapat sambutan positif.

"Sejak awal, saya sampaikan bahwa desa dan RT-RW punya peran penting dalam penanggulangan Covid-19," ujar Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen pada Jumat (5/2).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Nama Munarman FPI Disebut, Abu Janda Singgung soal Hendropriyono, Menteri Tito Harus Dipanggil

Bahkan, kata dia, ketahanan pangan bisa dibangun di level desa atau RT-RW, dengan demikian warga bisa bertahan, setidaknya dalam konteks pangan.

"Nah, kita harus menggerakkan perangkat RT-RW agar mereka mengedukasi warganya," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama tersebut.

BACA JUGA: Gubernur Anies Mewanti-wanti Warga DKI soal Covid-19, Tolong Disimak!

Menurut dia, perangkat RT-RW juga harus dibekali teknologi informasi serta manajemen data yang memadai, misalnya untuk melapor dan mengupdate data terkait Covid-19 di kawasan mereka.

"Presiden sudah menyampaikan bahwa PPKM terbukti kurang efektif. Maka harus ada pendekatan dan strategi baru agar lebih efektif, serta berdampak langsung untuk menurunkan kurva penyebaran virus," ujarnya.

BACA JUGA: Puluhan Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di Lahan Baru di Srengseng

Dia berpendapat, pelibatan jaringan bintara pembina desa (Babinsa) hingga TNI dan Polri itu bisa saja efektif, tetapi harus dipertimbangkan secara matang. Jangan sampai pelibatan aparat itu menimbulkan masalah baru karena pendekatannya keamanan.

"Pendekatan paling baik yakni dengan pendekatan sosial, misalnya dengan menggandeng NU, Muhammadiyah, hingga pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk keindonesiaan," imbuhnya.

Menurut dia, kedua pendekatan itu punya kelebihan dan kekurangan, maka harus dipilih mana yang paling tepat. Dia menambahkan, bisa jadi di satu kawasan, pendekatan provinsi lebih baik daripada di provinsi lain.

Sementara, di kawasan lain, pendekatan kota atau kabupaten lebih tepat. "Maka, harus disiapkan instrumen yang tepat untuk menganalisa itu, dan dengan indicator yang jelas, kebijakan bisa diterapkan secara maksimal," katanya.

Selain itu, dia menilai kedua hal itu harus saling melengkapi, yakni kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat. "Nah, pemerintah harus konsisten dengan kebijakan, sementara kami terus mengajak dan mengedukasi warga agar menaati protokol kesehatan seraya saling membantu agar kita bisa melewati pandemi ini," pungkasnya. (flo/jpnn)

 

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler