jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini sempat menyinggung oknum DPR dalam nota pembelaan atau pledoinya yang berjudul "Restorative Justice, memperbaiki: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga".
Permintaan dari anggota dewan disampaikan ke Rudi sekitar Juni-Juli 2013. "Saya sudah didatangi berbagai pihak terutama kalangan DPR yang menyampaikan perlunya saya memperhatikan kebiasaan lama yaitu 'Lebaran sudah dekat, kok tidak ada yang dapat dirasakan dari SKK Migas?'" kata Rudi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (15/4).
BACA JUGA: Rudi Rubiandini Ngaku Terpaksa Terima Hadiah
Rudi menyatakan, pada waktu hampir bersamaan datang tawaran bantuan dari beberapa kalangan soal bantuan penyediaan uang. Namun demikian ia menolaknya. "Saya tidak pernah meminta apapun kepada siapapun atas nama jabatan," ucapnya.
Selain itu dalam pledoinya, Rudi menyatakan, adanya tekanan dari oknum pimpinan Komisi VII DPR terkait dengan kebijakannya dalam tender di SKK Migas.
BACA JUGA: Soal UN Jokowi Diminta Dianulir
"Yang bersangkutan mengancam akan menurunkan saya sebagai kepala SKK Migas paling lambat Oktober 2013 dan akan menggantinya oleh Yohanes Widjanarko," ujar Rudi.
Dalam kesempatan ini, Rudi menuding pelatih golfnya, Deviardi alias Ardi yang memanfaatkan posisinya yang 'terdesak' untuk menerima titipan dari sejumlah pihak. Ia menyatakan, Ardi menyerahkan duit USD 10 ribu pada awal Mei 2013, USD 20 ribu dan USD 150 ribu pada Juni 2013. Uang-uang itu, menurut Rudi, tidak digunakan melainkan disimpan. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Atut Bakal Buka Soal Pemberian Uang Kepada Rano Karno
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maftuh: Banyak Penyakit di Kemenakertrans
Redaktur : Tim Redaksi