BACA JUGA: 60 Anggota Keluarga Besar Tewas Di Tangan Israel
Merasa stress berat, Mercklememasrahkan diri ditabrak kereta tak jauh dari rumahnya di Blaubeuren, baratdaya Jerman pada Senin malam waktu setempat (05/01)
BACA JUGA: Kenang Bhutto, sang Anak Nge-Rap
Gairah entrepeneurnya anjlok dan dia mencabut nyawanya sendiri,’’ bunyi pernyataan keluarga seperti dirilis Reuters kemarin (07/01)Merkle adalah orang terkaya dunia ke 94 versi majalah Forbes tahun 2008
BACA JUGA: Ukraina Tutup Semua Pipa Gas
Di Jerman, dia bertengger di posisi lima besar orang terkaya nasionalDia pemilik beberapa perusahaan ternama nasionalDiantaranya, bisnis farmasi; Ratiopharm, HeidelbergCement dan disributor obat-obatan terbesar Eropa, PhoenixSetidaknya 100 ribu karyawan bekerja diperusahaannyaTotal aset pria 74 tahun itu diperkirakan senilai EUR 30 miliar (sekitar Rp 447 triliun)Bulan lalu, kerajaan bisnis Merckle diambang kolapsNamun keluarga Merckle berusaha meyakinkan bank-bank Jerman untuk mencairkan pinjaman sebesar EUR 400 juta sekitar Rp 6 triliun)Antara lain dari Royal Bank of ScotlandTurut dibantu oleh bank Commerzbank, Landesbank dan RBSTepat satu hari sebelum kematiannya sebenarnya bank mengabulkan permintaan MerkleNamun dia keburu frustasi dan putus asa hingga nyawanya berakhir di rel kereta api
Dinasti bisnis Merckle diambang kolaps karena salah spekulasi saat menanamkan modal ratusan juta Euro di perusahaan otomotif Volkswagen tahun laluKarena materi penjualan hancur, harga share perusahaan turut anjlokKalah bersaing dengan perusahaan otomotif PorscheMerckle jadi kalang kabut sebab dia terlanjur “pasang taruhan” tinggi, sekitar EUR 1 miliarItu baru dari satu perusahaanBelum lagi jika dihitung dari aset-aset perusahaannya yang menguap
Kematian Merckle turut berpengaruh terhadap perusahaannya di bursa sahamPara investor jadi takut dan khawatir dengan nasib modal mereka yang tertanamHarga saham perusahaannya turun drastisHeidelbergCement misalnya, jatuh sebesar 12,5 persen dan turun 6,2 persen pada kisaran harga EUR 31,25.
Ditangan pria kelahiran 1934 itu, perusahaan farmasi turunan ayahnya berhasil berkembang besarAwalnya hanya mempekerjakan 80 orang, kini mencapai ratusan orangUsahanya merambah ke bidang bisnis lainnya seperti konstruksi, mesin, semen dan lainnya
Bulan lalu, konglomerat lain, Thierry Magon de la Villehuchet, pendiri perusahaan pengelolaan uang, Access International juga tewas bunuh diriDia meninggal setelah menyayat pergelangan tangan di kediamannya di New YorkPria Perancis berusia 65 tahun itu meninggal akibat stres kehilangan uang senilai lebih dari USD 1 miliar akibat ditipu koleganya, Bernard Madoff. (ape)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santap Siang Lima Presiden AS
Redaktur : Tim Redaksi