jpnn.com - JAKARTA - Penerapan penyatuan pajak bandara dalam tiket (PSC on tiket) seolah menjadi momok yang menggerikan bagi maskapai lain. Pasalnya, PT Garuda Indonesia yang sudah lebih dulu menerapkan PSC on tiket mengalami kerugian sekitar Rp 3 miliar setiap bulannya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II menilai kerugian yang diderita Garuda merupakan kesalahan maskapai pelat merah itu sendiri, yang tidak menghitung penumpang saat transit.
BACA JUGA: Stok Premium Habis Jelang Natal
"Ada tidak kecocokan itu sebenarnya salah internal Garuda, karena mereka sistem transit nggak dihitung. Misalnya dari Jerman atau Belanda mau ke Bali, nah itu dari Jakarta ke Bali-nya nggak dihitung. Dihitungnya direct, padahal di sini harusnya bayar lagi," ungkap Tri saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (4/12).
Namun saat ini kesalahan itu dikatakan Tri sudah dibenahi oleh Garuda, agar bulan Maret 2015 nanti saat PSC on tiket diterapkan oleh seluruh maskapai, pihaknya tidak mengalami kerugian serupa.
BACA JUGA: Tempe di Bogor Semakin Mungil
"Tapi sudah dibenahi Garuda, sehingga per 1 Januari kompak jual tiket PSC on tiket. Sehingga mereka juga sekaligus memperbaiki sistem," beber pria berkacamata ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jelang Natal-Tahun Baru, KAI Tambah Rangkaian Kereta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi di Indonesia Tertinggi Se-ASEAN
Redaktur : Tim Redaksi