jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum akhirnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut politikus PD, Ruhut Sitompoel, penahanan itu semakin melemahkan posisi Anas karena sebelum penahanan pun para loyalis tersangka korupsi terkait proyek Hambalang itu sudah balik badan.
"Belum ditahan saja para pendukungnya sudah layu sebelum berkembang," kata Ruhut dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/1).
BACA JUGA: Tidak Hanya Anas Penyebab Anjloknya Elektabilitas Demokrat
Ruhut lantas menyebut sejumlah nama loyalis Anas yang balik badan. Misalnya ada Saan Mustopa, Michael Wattimena, Umar Arsal dan Sadewo.
Buktinya saat KPK menahan Anas, lanjut Ruhut, tak seorang pun dari nama-nama yang disebut itu muncul di komisi pimpinan Abraham Samad itu. "Ada kalian lihat Saan Mustopa? Mata kamera kan paling tajam. Ada Michael Wattimena? Ada Umar Arsal? Ada Sadewo? Udah enggak ada lagi (loyal, red) sebelum ditahan," ujarnya.
BACA JUGA: Anas Ditahan, Demokrat Jangan Lega Dulu
Ruhut meyakini setelah Anas ditahan para loyalisnya pun akan meninggalkan suami Athiyyah Laila itu. "Apalagi sekarang siap-siap lah layu sebelum berkembang," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anas merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Anas ditetapkan sebagai tersangka sejak 22 Februari 2013 lalu. Ia diduga menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya pada saat menjabat anggota DPR tahun 2009 lalu. Anas ditahan sejak 10 Januari 2014 di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur cabang KPK. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Anas Dinilai Tak Akan Korbankan Partai Demokrat
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPI Pertanyakan Lamanya Proses Penahanan Anas
Redaktur : Tim Redaksi