JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengakui bahwa wacana reshuffle masih akan membayangi para kabinet Indonesia Bersatu jilid IIPasalnya, ada beberapa menteri yang memang akan mendapat kartu merah untuk melanjutkan kinerjanya.
“Kami dari Demokrat belum dapat pasti kapan ada reshuffle
BACA JUGA: KPK Ngotot Bisa Jerat Miranda-Nunun
Tetapi dimungkinkan reshuffle akan terwujudMenurut Ruhut, reshuffle kabinet dilakukan sebagai buntut evaluasi pemerintahan
BACA JUGA: Mahfud Janji Beber Dugaan Suap di MK
“Reshuffle terjadi dikarenakan presidennya sudah berjalan lebih dari 100 km/jam, tetapi para menterinya masih di bawah 50 km/jam,” ujarnya.Dia pun mengimbau kepada seluruh partai koalisi yang menterinya akan terlikuidasi diharapkan tidak mengambil sikap yang berlebihan
BACA JUGA: Berita Meninggalnya Imanda Simpang Siur
“Tidak ada yang berhak melawan karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden,” imbau Ruhut.Ruhut menuturkan, partainya juga tidak akan membela jika ada menteri dari PD yang akan diberikan kartu merah, khususnya Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh“Kalau Darwin sangat mungkinDia tidak mampu menjalani kesempatan yang diberikan oleh Pak SBYBahkan, Pak Darwin, kita anggap bagaikan kacang lupa akan kulitnyaSehingga kami dari PD tidak mempermasalahkan keberadaannya,” tandasnya.
Namun, jika disingggung dengan kinerja Menteri Perhubungan Freddy, Ruhut menolak jika dikatakan menteri asal Papua itu mendapat raport merah“Apanya yang salah dengan MenhubKalau bicara kecelakaan, menteri sebelumnya, Hatta Rajasa juga samaTapi dia kan malah tetap dipertahankan,” tegasnya.
Namun demikian, lanjut Ruhut, namanya reshuffle, mungkin cuma Presiden SBY dan Tuhan saja yang tahu siapa calon terdepak dan bertahta di Kabinet Indonesia Bersatu II“Jadi sekali lagi pasrah saja jika direshuffleDan jangan khawatir, pastinya Pak SBY itu adalah presiden yang baikBeliau tidak akan melepas menterinya begitu sajaPastinya akan ditempati di pos yang lainBisa di BUMN atau posisi dubes,” tandasnya.
Namun selentingan kabar tersebut tidak digubris oleh koalisi PD, yakni PKSMenurut PKS, reshuffle hanya akan terjadi bila kabar tersebut disampaikan langsung oleh Presiden SBY“Selama SBY tidak ngomong kita tidak percaya,” ujar Wakil Ketua DPR yang sekaligus Sekjen PKS, Anis Matta.
Anis juga tidak takut bila kursi menteri diambil dari partainya terkait sikap Fraksi PKS yang mendukung Hak AngketMenurutnya reshuffle dan hak angket adalah dua dimensi yang berbeda“Buat kita itu tidak ada urusannyaUrusan kita angket itu soal negara, karena pajak itu sumber pendapatan negara,” terangnya(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5.300 WNI Masih di Lokasi Konflik
Redaktur : Tim Redaksi