jpnn.com, SURABAYA - Setahun pascaperistiwa bom Surabaya, kondisi rumah pelaku pengeboman Dita Oepriarto dibiarkan tak terawat. Bahkan triplek yang menutupi pagar rumahnya pun mulai rusak.
Kediaman satu keluarga yang menjadi pelaku bom di tiga gereja itu terletak di Perumahan Wonorejo Asri Surabaya. Masih tersisa garis polisi yang dipasang setahun lalu.
BACA JUGA: Jangan Lengah ! Masih Ada Anggota JAD Bekasi Perakit Bom yang Berkeliaran
BACA JUGA : Keanehan Pelaku Bom Surabaya Sebelum Menyerang 3 Gereja
Pintu rumah itu dibiarkan terbuka. Tampak sisa pecahan kaca jendela di bagian depan rumah. Ada dua sepeda angin di terasnya, lengkap dengan serpihan debu-debu di lantai.
BACA JUGA: Teroris JAD Ternyata Rencana Beraksi Manfaatkan Momen People Power
Korihan, Ketua RT 2 RW 3 Kelurahan Wonorejo mengakui, belum ada ahli waris yang datang untuk membuka dan merenovasi rumah tersebut.
BACA JUGA: Terduga Teroris di Jati Asih Ledakkan Diri
BACA JUGA : Pelaku Bom Surabaya Keponakan dari Teroris Bom Bali 1
"Memang sekitar 5-6 bulan lalu, status hukum rumah tersebut belum selesai. Namun, saat ini kemungkinan besar rumah itu sudah inkrah dan bisa diperjualbelikan, jika memang ahli warisnya menghendaki," tutur Korihan.
BACA JUGA : 4 Keanehan Pelaku Bom Surabaya di Mata Tetangga
Semasa hidup, pelaku pengeboman memang jarang bergaul meskipun rajin menunaikan salat lima waktu di musala komplek perumahan.
BACA JUGA : Jenazah Teroris Bom Surabaya Dikubur Dalam Satu Liang
Berbeda dengan istrinya yang sesekali berbaur dengan tetangga saat PKK. Tetangga sama sekali tak menyangka, Dita bersama istri dan keempat anaknya adalah pelaku bom Surabaya tepat setahun lalu. (end/jpnn)
Simak Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paskah Berdarah di Sri Lanka
Redaktur & Reporter : Natalia