Teroris JAD Ternyata Rencana Beraksi Manfaatkan Momen People Power

Selasa, 07 Mei 2019 – 21:29 WIB
Personel Densus 88 Antiteror. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan saat ini penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mendalami keterangan dari sejumlah teroris yang ditangkap jelang bulan Ramadan.

Menurut Dedi, dari pemeriksaan sementara dipastikan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung ini sangat terstruktur.

BACA JUGA: Terduga Teroris di Jati Asih Ledakkan Diri

“Kelompok ini terorganisir. Ada leadernya. Ada kaki tangannya dan memiliki peran masing-masing. Densus juga mengantisipasi lone wolf yang tidak terstruktur,” kata Dedi di Mabes Polri pada Selasa (7/5).

BACA JUGA : Aksi Massa Pasca Pemilu Rawan Ditunggangi Teroris JAD Lampung

BACA JUGA: Paskah Berdarah di Sri Lanka

Kemudian, jaringan JAD Lampung ini diketahui tengah memantau perkembangan politik di masyarakat.

Salah satunya adalah maraknya isu people power dari sejumlah tokoh nasional.

BACA JUGA: Sebelum Ditangkap, Khodijah Berencana Serang Polisi dengan Bom Mobil

BACA JUGA : BPN Bantah Mobilisasi Massa Terkait Pengadangan Ma'ruf Amin

Apalagi berdasar pada keterangan para pakar terorisme, melakukan aksi amaliah selama bulan Ramadan ini cukup efektif.

“Memanfaatkan momentum pemilu. Mereka membaca dinamika di masyarakat. Apabila ada people power di Jakarta, mereka hajar di jalan bisa bom bunuh diri atau aksi teroris lain menyebabkan fatalitas dan banyak korban meninggal,” papar Dedi.

Dengan begitu, aksi teror tidak terendus dan menimbulkan bentrok yang lebih besar lagi. “Jadi, mereka menunggu massa chaos dulu,” imbuh Dedi. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Belanda: Ini Serangan terhadap Masyarakat Toleran


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler