Rumah Dua Lantai Makin Laris, Berapa Harga Terendah?

Sabtu, 11 April 2015 – 05:52 WIB
Salah satu cluster terbaru Citra Garden Sidoarjo. Foto: Beky Subechi/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Menyiasati semakin terbatasnya lahan, konsep rumah dua lantai makin digemari. Citra Garden misalnya, terus memperbanyak tipe rumah dua lantai sejalan dengan mengurangi jumlah rumah satu lantai.

General Manager (GM) Citra Garden Vica Yustisiana Wirastuti mengungkapkan, konsep rumah dua lantai sedang ramai di kalangan pengembang properti.

BACA JUGA: MEA Diberlakukan, BPR Lokal Terancam Gulung Tikar

’’Kami turut meramaikan dengan mengambil konsep itu. Saat ini harga rumah mewah dua lantai paling rendah di pasaran sekitar Rp 1,5 miliar. Tapi, kami mengambil harga di bawah itu. Kompetitor kami tak hanya berada di Sidoarjo, tapi juga Surabaya. Selain berinovasi di bangunan, kami menggarap lingkungan perumahan. Tahun ini investasi untuk lingkungan sebesar Rp 8 miliar–Rp 10 miliar,’’ katanya Jumat (10/4).

Marketing Manager Citra Garden Andreas Yosianto menyatakan, bukan hanya pengembang yang mengarahkan proyeknya ke konsep dua lantai. Market juga memiliki kecenderungan ke sana.

BACA JUGA: Tiket KA Lebaran Mulai Dijual Dini Hari Nanti

Tingginya permintaan dua lantai terasa beberapa tahun terakhir lantaran ketersediaan lahan makin terbatas.

’’Kalau dihitung, harga rumah satu lantai dengan dua lantai lebih mahal satu lantai. Karena harga rumah tiap bulan juga terus naik, kenaikan harga rumah satu lantai terasa. Selisih harga keduanya juga tak terpaut jauh, Rp 150 juta–Rp 200 juta saja. Makanya, kami sekarang hanya menghabiskan stok rumah satu lantai. Seluruh proyek menggunakan konsep dua lantai,’’ jelas Andreas.

BACA JUGA: Rini Bantah Akan Lego Empat Perusahaan BUMN

Tahun ini Citra Garden membidik penjualan Rp 115 miliar. Hingga triwulan pertama, target yang sudah tercapai hanya 25–26 persen. Bulan ini pihaknya optimistis bisa meraup penjualan Rp 15 miliar.

Dari segi harga, sepanjang tahun lalu kenaikan harga di Citra Garden mencapai 30 persen. Menurut Vica, kenaikan harga tersebut relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan pengembang di Surabaya yang kenaikannya dapat menembus 40 persen.

’’Hampir 80 persen pembeli di sini merupakan end user atau untuk dihuni. Tapi, mereka tentu juga mempertimbangkan investasi,’’ tandasnya. (res/c14/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Rini Perintahkan BUMN Lakukan Hedging


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler