Rumah Solusi Ekspor dan Asistensi Bea Cukai Memberikan Kemudahan bagi Pengusaha

Jumat, 05 Maret 2021 – 21:17 WIB
Bea Cukai memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk melakukan ekspor. Salah satunya dengan upaya menghadirkan rumah solusi ekspor dan kegiatan asistensi. Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai (BC) secara berkesinambungan memacu kegiatan ekspor di berbagai daerah dalam rangka mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Kerja sama dilakukan dengan para pelaku usaha, instansi pemerintah daerah, dan pihak-pihak terkait lainnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Bersama BNNK dan Polres Prabumulih Gagalkan Pengiriman Tembakau Gorila

Upaya tersebut dilakukan lewat kegiatan asistensi dan pemberian informasi terkait tata laksana ekspor.

BC Kudus mengadakan sharing session pembentukan rumah solusi ekspor, dihadiri pengusaha mebel Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara.

BACA JUGA: Bea Cukai Gerebek Rumah Penimbun Rokok Ilegal, Ini Hasilnya

Kepala Kantor BC Kudus Gatot Sugeng Wibowo mengungkapkan pihaknya mencoba mendukung para pelaku ekspor dengan membentuk suatu wadah yang dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ekspor.

“Diharapkan wadah tersebut dapat menjawab permasalahan para pengusaha pelaku ekspor di Jepara dengan cepat, sehingga kegiatan ekspor dapat berjalan lancar dan membantu meningkatkan ekonomi nasional,” ungkap Gatot.

BACA JUGA: Perkuat Sinergi, Bea Cukai Sambut Menhub Budi Pantau Kapal Tangkapan

Pembentukan rumah solusi ekspor juga dilakukan Kantor Wilayah BC Jawa Barat.

Rumah solusi ekspor merupakan suatu wadah informasi sekaligus terobosan yang dimiliki BC Jabar sebagai one stop solution untuk menjawab berbagai permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang pelayanan publik.

Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan rumah solusi ekspor impor ini adalah PT Yakjin Jaya Indonesia, di bawah pengawasan BC Bogor.

“Dalam kunjungannya kali ini, PT Yakjin berkonsultasi terkait prosedur perizinan fasilitas Kawasan Berikat atas proses akuisisi yang dilakukan PT Yakjin Jaya Indonesia terhadap PT Viana Unggul Garmindo,” ungkap Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor BC Wilayah Jabar Nurtanti Widyasari. .

BC Tasikmalaya memberikan asistensi fasilitas kepabeanan kepada PT Ablasi Priangan Lestasi, perusahaan bidang industri pengolahan kayu. Dari asistensi itu, perusahaan tersebut direkomendasikan mendapat fasilitas Kawasan Berikat. Sebelumnya perusahaan tersebut juga telah mendapat fasilitas KITE Pembebasan.

“Perusahaan masih menemukan kendala terkait dengan penyediaan IT inventory yang sesuai dengan ketentuan, tetapi Bea Cukai Tasikmalaya siap melakukan pendampingan apabila perusahaan memerlukan bantuan atau konsultasi terkait dengan pemenuhan ketentuan pada IT inventory,” ungkap Pejabat Fungsional pada BC Tasikmalaya Ismail Hakim.

Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V BC Gresik Eko Rudi Hartono mengatakan klinik ekspor juga telah berjalan aktif di wilayahnya.

Ia menambahkan untuk menyukseskan klinik ekspor, BC Gresik telah menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan Atase Perdagangan di Hong Kong dan Tiongkok.

Sementara itu, BC Pontianak mengikuti FGD dengan Dinas Karantina Tumbuhan Keamanan Hayati Nabati tentang peluang dan potensi peningkatan ekspor lada dan biji pinang di Kalbar.

Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai BC Pontianak Agung Wahyuono mengharapkan para eksportir dapat mengurus administrasi kepabeanan agar data statistik ekspor lada dan biji pinang yang berasal dari Kalbar dapat diketahui.

“Selama ini masih banyak eksportir di Kalimantan Barat yang mengekspor hasil produksinya melalui pelabuhan di luar Kalimantan Barat sehingga data ekspor belum diketahui,” ungkapnya.

BC Maumere berkoordinasi dengan PT Meratus Line dalam rangka “Gerakan Dukung Ekspor di Pulau Flores”.

Saat ini BC Maumere memiliki program untuk mendorong pertumbuhan ekspor di Pulau Flores yang dilakukan lewat sosialisasi dan koordinasi.

Upaya serupa juga dilakukan BC Ambon. Koordinasi dilakukan dengan beberapa pihak antara lain Dipserindag Provinsi Maluku, Balai Karantina Pertanian Ambon, surveyor, serta sejumlah perusahaan di wilayah Ambon.

Kepala Kantor BC Ambon Saut Mulia mengungkapkan bahwa Disperindag Provinsi Maluku bersama dengan BC dan Karantina Pertanian tengah berupaya membangkitkan ekspor nonperikanan dari Maluku. (*/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler