Rumah Terbakar, Korban Meloncat dari Lantai Dua

Sabtu, 18 April 2015 – 19:01 WIB
ilustrasi

jpnn.com - PONTIANAK - Dedi akhirnya memilih melompat dari lantai dua setelah si jago merah melahap sebagian besar rumah yang dihuninya di Gang Nusantara, Jalan Adisucipto, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kalbar, Sabtu (18/4) siang. 

Tidak hanya rumah Dedi saja yang hangus dalam insiden kebakaran. Ada sekitar lima rumah lainnya yang ikut terbakar. 
Sedangkan korban lainnya, Lina hanya bisa menangis melihat keganasan si jago merah melahap setiap rumah. 

BACA JUGA: Napi Kasus Narkoba Kabur, Empat Sipir Terancam Sanksi

Sembari mengendongkan anaknya yang baru berusia dua tahun, Faris, Lina terlihat shock dengan kejadiannya itu.

Berkali-kali anak bungsu yang digendongnya itu merengek-rengek mengajak pulang ke rumah. Namun dengan pelan Lina menjelaskan jika rumah yang mereka tempati sudah hangus dimakan api.
"Mau pulang kemana nak, rumah kita sudah terbakar," kata dia.

BACA JUGA: Curigai Anggota Dishub Tewas Bukan karena Kecelakaan

Lina tidak tahu bagaimana api bisa muncul dan menghanguskan deretan rumah di tempatnya tinggal. Dia hanya tahu peristiwa menyedihkan itu dari anak bungsunya yang melihat kobaran api.

"Mama, ada api kata anak saya sambil menunjuk atas," cerita Lina.

BACA JUGA: 131 PSK di Lokalisasi Ini Negatif Terjangkit PMS

Tidak hanya Lina, korban lain pun terlihat shock dengan kejadian itu. Bahkan salah seorang korban harus dipapah warga karena mengalami peristiwa itu. "Abang saya terpaksa melompat dari lantai dua. Api yang begitu besar sudah mau menyambarnya," kata Lina. 

Sementara Lihin (30) hanya bisa duduk disudut rumah tetangga setelah rumah yang dikontraknya itu habis rata dengan tanah karena terbakar. Satu-satu yang bisa diselamatkannya hanya sepeda motor matik miliknya. Itupun berkat pertolongan kawannya yang berhasil mengeluarkan kendaran roda dua itu dari rumahnya.

"Motor ini baru saja di cuci, di simpan di dalam rumah. Berkat pertolongan kawan motor ini bisa diselamatkan," kata dia. 

Lihin menceritakan kejadian itu terjadi saat dirinya sedang bekerja. Sumber awal api pun berasal dari rumahnya. Hanya saja dia tidak tahu bagaimana api tersebut bisa muncul. Pasalnya rumahnya itu dalam keadaan kosong.

"Rumah saya sedang kosong, orang rumah pulang ke Segedong," kata Lihin sembari duduk di atas sepeda motor. 

Menurut Lihin peristiwa itu diketahui ketika hendak pulang kerja. Dia bekerja di pabrik material tepat di sebelah lokasi kejadian. 
“Ada teman yang memberitahu kalau rumah saya terbakar,” kata dia yang saat itu mengenakan jaket berwarna hijau. 

Rumah yang dihuni Lihin sebagian besar berbahan papan. Tentunya bahan itu sangat mudah dimakan api. Petugas pemadam pun terlihat sibuk memadamkan api. Namun, seiring sibuknya pemadam, masyarakat juga ikut sibuk menonton dan mengabadikan momen itu menggunakan kamera handphone.

Saking ramainya warga yang menontong, petugas terpaksa meletakan tangga sebagai pembatas. Tujuannya agar masyarakat yang tidak memiliki kepentingan tidak mendekati lokasi kejadian. 

Untungnya juga tidak hanya pemadam saja yang bertugas memadamkan  api, tetapi dibantu warga sekitar. Terhitung butuh waktu 45 menit untuk menjinakkan si jago merah. 

Ketua RT 01 RW 09, Hadirin, menyebutkan ada empat rumah yang betul-betul rusak parah karena dimakan api. 
"Rumah yang habis ada empat, tapi ada juga rumah yang hanya atap saja yang terbakar," kata dia. 

Rumah yang terbakar itu di antaranya tiga kontrakan dan tiga rumah pribadi. Hingga berita ini diturunkan kasus kebakaran itu masih ditangani pihak kepolisian. (mse/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penunggang Honda Vario Tewas Dilindas Truk Gandeng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler