Dari pantauan Cenderawasih Pos (Grup JPNN) di Bandara Mopah, meski landasan pacu sempat dipalang namun tidak sampai mengganggu aktivitas bandara baik pesawat yang berangkat maupun yang datang.
Terlihat beberapa palang kayu yang berada di 2 titik landasan diperbolehkan oleh masyarakat Kayakai yang memalang landasan pacu tersebut untuk tidak mengganggu penerbangan
BACA JUGA: Ditombak Dua Kali, Korban Tewas
Selain itu, satu batang bambu yang ditanam di atas tumpukan tanah timbun di ujung landasan pacu itu dikeluarkan sendiri oleh masyarakat KayakaiMeski memperbolehkan penerbangan, masyarakat Kayakai sempat membentangkan sejumlah pamflet yang berisi aspirasi mereka
BACA JUGA: Polisi Pukul Warga, Kapolda Kepri Minta Maaf
Di antaranya berbunyi: Polisi segera memeriksa para oknum pejabat yang terlibat sehingga terjadi masalah iniBACA JUGA: Dirut PLN Tinjau Pusat Listrik di Sorong
Pemerintah dan pihak kepolisian harus panggil dan tanya Tim Tujuh mengapa ini terjadiKapolres Merauke AKBP Djoko Prihadi kepada wartawan menegaskan dirinya siap mengambil langkah hukum dengan memproses pihak-pihak yang menyebabkan pembayaran pelepasan tanah adat tersebut tidak tepat sasaran"Saya sudah himbau kepada masyarakat kalau memang haknya diambil oleh orang lain untuk segera membuat laporan ke polisi.
Sementara itu, Sekda Merauke drg Josef Rinta R menolak memberikan keterangan"Langsung saja ke Penjabat Bupati," sarannya
Sekadar diketahui, pemalangan kedua yang mulai di lakukan Rabu (17/11), oleh masyarakat Kayakai karena ganti untung yang sudah dicairkan Pemkab ke masing-masing menerima yang didata oleh Tim Tujuh, tinggal Rp 1,4 miliar yang ada di bank dari total Rp 4,6 miliar lebih.(ulo/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sapi Pengungsi Boleh Dijual ke Swasta
Redaktur : Tim Redaksi