Sapi Pengungsi Boleh Dijual ke Swasta

Jika Ingin Harga Lebih Tinggi

Jumat, 19 November 2010 – 02:02 WIB
JOGJA - Pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) ternyata tak kaku soal penjualan sapi milik pengungsi erupsi Gunung MerapiPemerintah mempersilahkan kepada pengungsi Merapi untuk menjual sapi ke swasta

BACA JUGA: Terbukti Money Politic, Pilbup Konut Diulang

Jika mereka ingin mendapatkan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah.

"Kami juga menyediakan tempat di Wedomartani bagi pemilik sapi yang akan menjual sapinya ke swasta
Harganya, minimal harus lebih tinggi dari yang kami tetapkan," ujar Menteri Pertanian Suswono, di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (18/11).

Suswono menuturkan, proses pembelian sapi pemerintah dan penjualan kepada pihak swasta telah mereka mulai sejak kemarin

BACA JUGA: Tak Terbukti WNA Milih, MK Tolak Sengketa TTU

Pemerintah telah menyiapkan 181 titik penjualan
Di titik-titik ini pemilik sapi bisa berkoordinasi dengan ketua kelompok mau menjual ke pemerintah atau swasta.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga pembelian sapi

BACA JUGA: Cristiany-Sony Pimpin Minahasa Selatan

Anak sapi atau pedet mereka hargai Rp 5 juta, sapi betina muda Rp 7 juta, sapi betina siap kawin Rp 9 juta, dan sapi menyusui Rp 10 jutaSementara, sapi jantan dewasa dibeli sesuai bobot dengan harga Rp 22.000 per kilogram, dan sapi betina dewasa Rp 20.000 per kilogram.

Harga ini, menurut menteri dari PKS ini, juga menjadi patokan harga minimal swastaMeski, pihaknya menghimbau kepada swasta untuk membeli sapi di atas harga pemerintah"Harga harus berada di atas ketentuan pemerintahKalau sama saja, mereka (pemilik sapi) tentunya akan memilih menjual ke kami," ujarnya.

Ia menambahkan, pihak swasta yaitu Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) telah mereka gandeng untuk bekerja samaPPSKI berperan sebagai pembeli sapi-sapi milik peternak korban letusan Merapi"Mereka sudah sepakat untuk membeli di atas harga yang telah kami tetapkan," jelasnya.

Untuk ganti rugi terhadap ternak yang mati tersapu awan panas dan material letusan Merapi, pemerintah baru akan melakukan pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksiIni dilakukan demi kelancaran proses pembelian dan penyediaan pakan ternak saat ini"Kalau dananya tidak ada, ganti rugi bisa kami ganti dengan pemberian bantuan sapi dari Kementrian Pertaninan," sambungnya.

Pemerintah sendiri untuk proses ini menyediakan anggaran Rp100 miliarDana tersebut tak semuanya untuk pembelian sapi hidupPemerintah juga akan menggunakan dana itu untuk menyediakan pakan ternakSebab, beberapa pemilik sapi enggan untuk menjual sapinyaMereka berasalan hanya dari sapi tersebut mereka selama ini menggantungkan hidup.

Berdasarkan data yang mereka peroleh, di seluruh lereng Merapi ada 84.691 ternakDari jumlah tersebut baru 10.231 ekor yang telah terevakuasi ke 181 barang pengungsian ternak.

"Peternak yang bersedia menjual sapinya saat ini berjumlah 3.807 ekorJadi kalau hanya untuk membeli sapi, anggaran yang ada sisa banyak," imbuhnya.

Sisa anggaran tersebut, lantas mereka gunakan untuk menyediakan pakan ternak bagi pengungsi yang enggan menjual sapinyaPeternak di lereng Merapi bisa meminta pakan ini di 181 titik ternak terdekat dari tempat pengungsiannyaKementan menyediakan pakan ternak tersebut gratis.(eri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Awas, Korban Merapi Capai 275 Orang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler