Rupiah Bisa Rp 20 Ribu Jika Tidak Ada Kelapa Sawit

Minggu, 21 Oktober 2018 – 01:15 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Timur Muhammadsjah Djafar mengatakan, ekspor crude palm oil (CPO) membantu menyelamatkan rupiah.

Dia menjelaskan, nilai tukar rupiah pada Agustus 2018 rata-rata berada di level Rp 14.500 per dolar. Saat ini, sudah mencapai Rp 15.221.

BACA JUGA: Holding PTPN III Bakal Dapatkan Rp 375 Miliar per Bulan

“Nilai tukar rupiah bisa mencapai Rp 20 ribu per USD jika tidak ada kelapa sawit,” kata Djafar, Jumat (19/10).

Menurut Djafar, salah satu cara menyelamatkan rupiah adalah dengan memperkuat ekspor.

BACA JUGA: Jangan Pertaruhkan Nasib Rakyat Karena Menteri

Sepanjang Agustus 2018, volume ekspor minyak sawit naik dua persen.

Namun, permintaan pasar global yang tinggi akan minyak sawit masih belum mampu mengerek harga CPO global.

BACA JUGA: Ekspor CPO Harus Digenjot demi Kendalikan Nilai Tukar Rupiah

Harga CPO bergerak di kisaran USD 542.50 – USD 577.50 per metrik ton.

Secara rata-rata harga CPO mencapai USD 557.50 per metrik ton.

Angka itu merupakan harga terendah yang dibukukan sejak Januari 2016 lalu.

“Saat ini permintaan memang sedang tidak terlalu bagus yang menyebabkan penurunan harga. Hal itu berarti ada pasar yang masih bisa ditingkatkan agar ekspor kita semakin kuat,” ujar Djafar. (ctr/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Tahun, Rupiah Bisa Rp 15.600 per USD


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler