Jangan Pertaruhkan Nasib Rakyat Karena Menteri

Selasa, 09 Oktober 2018 – 12:06 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Upaya pemerintah dalam meningkatkan sektor perekonomian dinilai belum maksimal. Hal ini terlihat dari terintimidasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menembus level Rp15 ribu per dolar AS.

Wacana untuk mencari figur tepat bagi perbaikan perekonomian Indonesia dinilai perlu dilakukan menyusul kemungkinan Bank Sentral AS Federal Reserve diperkirakan kembali menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini.

BACA JUGA: Ekspor CPO Harus Digenjot demi Kendalikan Nilai Tukar Rupiah

Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan, salah satu hal yang perlu dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo adalah melakukan reshuffle kabinet, salah satunya yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Justru Pemerintahan Jokowi di tahun terakhir pada periode pertama ini harus bisa menekan dolar dan mendongkrak nilai rupiah. Jangan sampai Desember nanti dolar naik, baru menteri mengatakan karena Amerika menaikkan bunga, jadi tidak bisa," kata Emrus, Selasa (2/10).

BACA JUGA: Akhir Tahun, Rupiah Bisa Rp 15.600 per USD

Menurutnya, jika ada pakar bidang ekonomi selain Sri Mulyani yang memiliki obat penawar untuk memperbaiki perekonomian Indonesia saat ini, maka hal itu perlu dipertimbangkan.

"Karena kami tidak ingin mempertaruhkan nasib rakyat karena seorang menteri, tetapi bagaimana dolar ini bisa turun dan rupiah naik supaya kesejahteraan rakyat meningkat," katanya.

BACA JUGA: Kubu Prabowo: Rupiah Bisa Tembus 16 Ribu per Dolar AS

Namun dia mengingatkan, model yang dipergunakan jangan sampai menguras devisa negara. Artinya, model yang digunakan harus mampu menekan dolar dan mengangkat kembali nilai rupiah tanpa memanfaatkan devisa negara.

"Boleh jadi model yang ditawarkan ekonom ini kemungkinan lebih baik. Tetapi, model itu jangan justru menguras devisa negara kita, bisa saja dolar itu turun, tetapi digelontorkan semua devisa kita, ya sama saja," katanya.

Selain itu, model yang akan dipergunakan harus melalui uji publik terlebih dahulu agar masyarakat bisa menilai penerapan kebijakan ekonomi yang digunakan lebih baik dari sebelumnya.

"Kalau itu lebih baik, kami dorong Jokowi me-reshuffle kabinet. Reshuffle itu hak presiden, any time any where, dia bisa melakukan itu. Kita lihat realitas yang ada, sore ini saya monitor dolar sudah menyentuh angka Rp 15.000 lebih," tegasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu ada Perubahan Gaya Bermain Tim Jokowinomics


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler