Rupiah Hari Ini Ambruk Lagi, padahal Sudah Mulai Bangkit Kemarin

Kamis, 06 Oktober 2022 – 11:55 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (6/10) melemah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (6/10) melemah.

Mata uang Garuda melemah di tengah ekspektasi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) yang mulai menahan kenaikan suku bunga.

BACA JUGA: Kabar Tak Enak dari Rupiah Hari Ini, Mengkhawatirkan

Rupiah hari ini melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.200 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.193 per USD.

Kendati demikian, Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap USD.

BACA JUGA: Pelan, tetapi Pasti, Rupiah Hari Ini Mulai Bangkit

"Penguatan rupiah ini ditopang oleh konsolidasi USD karena ekspektasi The Fed bakal mulai menahan kenaikan suku bunganya akibat perlambatan yang mulai terjadi di perekonomian AS," ujar Ariston, Kamis.

Beberapa waktu lalu data aktivitas manufaktur AS bulan September menunjukkan penurunan. Indeks manufaktur AS yang dilaporkan oleh Institute for Supply Management turun menjadi 50,9, lebih rendah dari estimasi 52,2 dan periode sebelumnya di level 52,8.

BACA JUGA: USD Sulit Turun dari Angka Rp 15 Ribu, Rupiah Hari Ini Makin Parah

"Tetapi di sisi lain, ekspektasi di atas bisa berbalik karena beberapa data ekonomi AS juga menunjukkan pertumbuhan, seperti data tenaga kerja versi pihak swasta ADP dan data survei aktivitas sektor jasa bulan September yang dirilis semalam," kata Ariston.

Data ADP Non-Farm Employment Change AS pada September mencapai 208 ribu, lebih tinggi dibandingkan estimasi 200 ribu. Sedangkan data ISM Services PMI AS mencapai 56,7, lebih tinggi dari estimasi 56.

Pekan ini, lanjut Ariston, pasar masih menunggu data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis Jumat (7/10) malam.

"Sementara dari dalam negeri, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi karena inflasi dan suku bunga tinggi masih bisa menahan penguatan rupiah terhadap USD," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran level Rp 15.150 per USD hingga Rp 15.220 per USD.

Pada Rabu (5/10) lalu, rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp 15.193 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler