jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menanjak tajam 188 poin atau 1,24 persen ke posisi Rp 14.888 per USD.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya Jumat (20/1) rupiah berada di posisi Rp 15.075 per USD.
BACA JUGA: Investor Menantikan RDG BI, Begini Kondisi Rupiah Hari Ini
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan kenaikan rupiah terjadi seiring meredanya ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
"Meskipun The Fed masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada tahun ini, tetapi pasar melihat kebijakan tersebut tidak lagi seagresif pada 2022 dan sudah cenderung priced in," kata saat Reny di Jakarta, Selasa (24/1).
BACA JUGA: Terpengaruh Ekonomi AS, Kurs Rupiah Hari Ini Meroket
Reny mengatakan dalam pernyataan The Fed terakhir pada Desember 2022, bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga acuannya sampai ke level 5,25 persen pada tahun ini.
Namun, konsensus pasar melihat The Fed hanya akan menaikkan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Februari 2023.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Ada Kaitannya dengan Kebijakan China
Oleh karena itu, penguatan rupiah terjadi seiring dengan menurunnya tekanan eksternal. Indeks USD yang terus menurun mendekati level 100 yang mengindikasikan pelemahan terhadap sejumlah mata uang utama (major currencies) juga membuka peluang penguatan pada mata uang rupiah.
Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah, yakni membaiknya data-data ekonomi domestik, arus modal masuk (capital inflow) yang mulai terjadi, serta kepercayaan investor yang meningkat. Itu terefleksi juga dengan rupiah yang kembali menguat ke bawah level Rp 15.000 terhadap USD dalam sesi perdagangan di Januari 2023.
Membaiknya data-data ekonomi domestik ditunjukkan antara lain oleh peningkatan cadangan devisa, dan surplus neraca perdagangan yang masih berlanjut, yang mana surplus mencapai USD 3,89 miliar pada Desember 2022.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai USD 137,2 miliar meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar USD 134 miliar.
Rupiah hari ini dibuka meningkat ke posisi Rp 15.035 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.884 per USD hingga Rp 15.040 per USD.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul