Rupiah Sedikit Tertekan, tetapi USD Masih di Bawah Rp 14.000

Selasa, 09 Juni 2020 – 18:41 WIB
Mata uang rupiah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pada penutupan Selasa (9/6) sore, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, mendapat tekanan tetapi masih di bawah Rp 14.000 per dolar AS (USD).

Rupiah ditutup melemah lima poin atau 0,04 persen menjadi Rp 13.890 per USD dari sebelumnya Rp 13.885 per USD.

BACA JUGA: Selamat Pagi! Rupiah Masih Mengancam Dolar AS

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan, Bank Dunia dalam laporannya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, akan mengalami fase yang mengkhawatirkan yaitu pertumbuhan ekonomi yang flat atau datar, di posisi nol persen.

"Perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi saat ini yang terus membaik, itu bisa dilihat dari IHSG dan mata uang Garuda yang terus menguat dan ini pun di luar prediksi pemerintah dan Bank Indonesia," ujar Ibrahim.

BACA JUGA: Ekonom Ini Sangat Yakin Keperkasaan Rupiah Tidak Bertahan Lama

Menurut Ibrahim, proyeksi yang dirilis Bank Dunia tersebut kalah menarik dengan rilis cadangan devisa Indonesia yang naik 2,6 miliar USD pada Mei sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar valas dan obligasi.

Bank Dunia dalam laporannya menyebutkan akan terjadi resesi ekonomi global di 2020.

BACA JUGA: Awal Pekan, Rupiah Masih Baik di Bawah Rp 14.000 per Dolar AS

Kegiatan ekonomi internasional akan menyusut 5,2 persen tahun ini atau merupakan resesi terdalam, sejak Perang Dunia II dan kontraksi output pertama di negara berkembang dalam enam dekade terakhir.

Ekonomi AS misalnya diprediksi terkontraksi 6,1 persen. Sementara kawasan Eropa minus 9,1 persen dan ekonomi Jepang akan menyusut 6,1 persen.

Sehingga Bank Dunia memperkirakan akan ada kemungkinan paling buruk, yakni kontraksi ekonomi global hingga 8 persen di 2020.

Di 2021, ekonomi juga diprediksi akan sedikit membaik dan tumbuh satu persen.

Outlook terbaru Bank Dunia itu membuyarkan semua proyeksi awal tahun ini, di mana ekonomi global diprediksi tumbuh 2,5 persen pada 2020.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 13.898 per USD. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.885 per USD hingga Rp 14.013 per USD.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.973 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.955 per USD. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler