Rupiah Tak Stabil, Penjualan Sepatu Bata Turun 40 Persen

Kamis, 22 Oktober 2015 – 22:01 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Dampak tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dirasakan semua kalangan, termasuk pengusaha ritel yang mengandalkan impor.

Seperti pengakuan Samuel, supervisor Bata. "Sekarang ini ekonomi makin sulit, penjualan juga menurun," keluhnya saat ditemui JPNN di perusahaan Bata, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (22/10).

BACA JUGA: INDEF: Target RAPBN 2016 Tidak Realistis

Dia menyebutkan, penjualan sepatu Bata rerata menurun 40 persen. Bahkan ada beberapa wilayah yang terpaksa menutup toko Bata.

"Iya terpaksa ditutup karena omzetnya turun, sementara pengeluaran bertambah. Untuk sementara perusahaan tidak memperpanjang kontrak toko yang sudah habis masa kontraknya," terangnya.

BACA JUGA: KAPOK: Ini Alasan DPR Tunda Ketok RAPBN 2016

Hal senada diungkapkan Tri Waluyo, administrasi pembukuan perusahaan Bata. Dari 600 toko yang dimiliki Bata di seluruh Indonesia, omzetnya turun. Ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang turun drastis.

"Karena ekonomi lagi begini jadinya pengaruh ke penjualan juga. Perusahaan harus melakukan efisiensi dengan menahan ekspansi. Toko-toko yang omzetnya masih bagus tetap kami pertahankan. Sedangkan yang penjualannya kurang, terpaksa tidak diperpanjang masa kontraknya," bebernya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: WADUH...! PNS Terancam Tak Gajian

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut MEA, Industri Udang Hadapi 3 Masalah Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler