jpnn.com, JAKARTA - Hari ini (23/5) masa jabatan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) 2013-2018 berakhir. Selanjutnya, BI berada di bawah komando Perry Warjiyo.
Menurut Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng, ada tugas besar yang langsung disandang Perry begitu menjadi Gubernur BI. Saat ini, nilai kurs USD sudah melampaui Rp 14.000.
BACA JUGA: Besok Agus Marto Pensiun, Ini Catatan Kritis Misbakhun
Padahal, kurs USD dalam asumsi makro APBN 2018 dipatok di angka Rp 13.400. "Tugas berat Gubernur BI yang baru adalah membantu pemerintah untuk mengembalikan nilai tukar rupiah pada asumsi makro pemerintah dalam APBN yaitu di kisaran Rp 13.400," ujar Mekeng di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/5).
Legislator Golkar yang selalu dipercaya duduk di Komisi Keuangan DPR itu menambahkan, lonjakan kurs USD akan membebani APBN dan punya dampak luas. Karena itu, Mekeng mengharapkan Perry mampu membawa perubahan besar bagi kinerja bank sentral, terutama dalam menjaga stabilitas kurs rupiah dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Janjikan Investasi dengan Dolar Palsu, Dua Penipu Dibekuk
Menurut Mekeng, independensi BI harus membawa manfaat bagi masyarakat luas. Menurutnya, Perry punya tanggung jawab besar untuk menjadikan independensi BI benar-benar bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
BACA JUGA: Keponakan Setnov Akui Antar Dolar ke Mekeng dan Markus Nari
Mekeng mengaku optimistis bahwa Perry dengan latar belakang dan rekam jejaknya di bidang moneter akan mampu membalikkan keadaan, terutama soal keterpurukan kurs rupiah terhadap USD. Dengan demikian, kinerja BI juga akan berpengaruh langsung pada pengingkatan kesejahteraan masyarakat.
"Saya yakin Pak Perry ini diterima pasar karena pengalaman dan kemampuannya. Kita tunggu gebrakan untuk menekan pelemahan rupiah terhadap dolar ini," katanya.
Sebagaimana jamak diketahui, Perry sudah lama berkecimpung di kancah moneter. Sebelum memimpin BI, pria kelahiran 25 Februari 1959 di Sukoharjo, Jawa Tengah itu sudah dipercaya sebagai Deputi Gubernur BI.
Sarjana ekonomi lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengantongi gelar master di bidang moneter dari Iowa State University. Perry juga menyabet gelar Ph.D dari universitas yang sama.
Adapun karier Perry di BI dimulai pada 1984. Perry menjadi Deputi Gubernur BI mulai April 2013.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Saran Ekonom untuk Mengatasi Rupiah yang Makin Terpuruk
Redaktur : Tim Redaksi