Rusia Menginvasi Ukraina, Apa Imbasnya bagi Produsen Vodka?

Jumat, 04 Maret 2022 – 08:34 WIB
Warga Amerika Serikat membuang vodka Rusia mereka sebagai bentuk protes terhadap perang yang tengah berlangsung di Ukraina. Foto: Facebook/daily mail

jpnn.com, MASSACHUSETTS - Vodka, minuman keras kebanggaan Rusia ikut terimbas aksi militer negara tersebut di Ukraina.

Menurut laporan CNN, kampanye anti-vodka Rusia mulai marak di sebagian negara bagian Amerika Serikat, seperti Virginia, Oregon, Iowa, dan Carolina Utara.

BACA JUGA: Ekonomi Berantakan, Kok Kaum Tajir Rusia Malah Borong Perhiasan Bulgari?

"Ini menempatkan merek vodka Rusia dalam posisi yang genting, karena konflik berkepanjangan tidak hanya akan merusak penjualan langsung, tetapi juga dapat menyebabkan kekecewaan permanen terhadap komoditas Rusia dalam jangka panjang," ujar Carmen Bryan seorang analis konsumen di GlobalData, Kamis (3/3).

Retail besar, seperti Publix dan Total Wine & More, ikut bergabung dalam gelombang aksi solidaritas untuk Ukraina.

BACA JUGA: Oligarki Rusia Dipreteli, Inggris: Kroni Putin Tak Punya Tempat Sembunyi

Dalam sebuah pernyataan, Publix mengumumkan tidak lagi menjual vodka Rusia di toko-toko mereka sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Ukraina.

Total Wine & More, pengecer minuman keras terbesar AS dengan lebih dari 200 toko di sekitar 30 negara bagian, juga melakukan hal yang sama.

BACA JUGA: Asyik Berlibur Saat Rusia Menginvasi, Ribuan Turis Ukraina Terjebak di Luar Negeri

Malahan, konsumen yang mencari vodka Rusia di toko online mereka akan langsung diarahkan ke vodka dan bir buatan Ukraina.

Russian Standard vodka dapat mengatasi pukulan boikot ini karena pemiliknya, Roustam Tariko, adalah miliarder yang juga memiliki Russian Standard Bank.

Namun, gerakan ini dikeluhkan produsen kecil di Amerika Serikat yang mengimpor vodka mereka dari Rusia.

Hammer and Sickle, merek vodka yang dimiliki oleh perusahaan Massachusetts Klin Group adalah salah satunya.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu mengutuk perang di Ukraina dan memahami seruan boikot.

Namun, situasi mereka jauh berbeda dari perusahaan besar seperti Russian Standard.

Mereka pun menegaskan bahwa Klin adalah 100% perusahaan milik warga AS.

"Meskipun kami memahami boikot produk Rusia, kami harus menunjukkan bahwa invasi ke Ukraina adalah tindakan pemerintah Rusia," kata perusahaan itu.

"Memboikot vodka kami tidak merugikan pemerintah Rusia sedikit pun, tetapi merugikan keluarga Rusia dan enam keluarga Massachusetts yang bermimpi menyediakan vodka Rusia yang fenomenal dengan harga terjangkau."

Sentimen serupa digaungkan ke CNN Business oleh Dave Katz, pemilik Zyr vodka. Dia mengatakan produk itu dibuat oleh orang-orang baik di Rusia. "Orang-orang yang tidak menginginkan perang."

"Semua keuntungan kecil yang kami hasilkan tetap di AS, membayar untuk tim penjualan saya, model promosi, distributor, perusahaan media sosial, humas, desainer, produsen titik penjualan, printer, dan banyak lagi," kata Katz.

"Kami akan menjadi satu-satunya orang yang terkena dampak penghentian Zyr. Rusia tidak akan pernah merasakan ini. Putin pasti tidak akan merasakan ini."

Meskipun terkait erat dengan negara tersebut, sangat sedikit konsumen AS yang membeli vodka yang sebenarnya dibuat di Rusia.

"Tidak banyak vodka buatan Rusia di pasar AS," Lisa Hawkins, wakil presiden senior urusan publik untuk Distilled Spirits Council, mengatakan kepada CNN Business.

"Impor vodka Rusia ke Amerika Serikat turun hampir 79% sejak 2011, dan hanya menyumbang 1,3% dari total impor vodka pada 2021." (cnn/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler