jpnn.com - KETIKA mendapat pengalaman yang menakutkan seringkali seseorang merasa ada hawa atau bau ketakutan di udara. Nah, para ilmuwan telah menemukan bahwa indra penciuman manusia menjadi lebih aktif ketika kita merasa takut.
Oleh karena itu, apa pun yang kita bisa cium ketika kita merasa takut, itu akan diserap ke dalam ingatan kita dan emosi yang sama ketika aroma itu muncul kembali.
BACA JUGA: Tak Perlu Cemas dengan Anak Pemilik Teman Khayalan
Peneliti studi dari Rutgers University di New Jersey mengatakan temuan itu bisa digunakan untuk menemukan pengobatan gangguan stres pasca-trauma, di mana indra dapat memicu serangan stress. Mereka mengembangkan teori baru setelah menguji aktivitas otak tikus, menggunakan kejutan listrik, dengan menanamkan kenangan menakutkan terkait dengan bau tertentu.
Temuan menunjukkan bahwa indra bertindak sebagai sinyal peringatan untuk situasi berbahaya. Neurolog berpikir bahwa bau memicu kenangan karena saraf penciuman yang membawa pesan dari lubang hidung ke otak terletak sangat dekat dengan amigdala dan hipokampus, daerah yang terhubung ke memori emosional.
BACA JUGA: Suasana Rumah Bisa Tentukan Keberhasilan Diet
Dr. John McGann, mengatakan bahwa hasilnya akan mengubah cara ahli saraf berpikir tentang bau. Dia mengatakan sebelumnya para ilmuwan berasumsi bahwa organ-organ sensorik termasuk mata, hidung dan telinga hanya detektor.
"Dalam model lama mata seperti kamera, telinga seperti mikrofon, hidung seperti laboratorium kimia, dan pekerjaan otak adalah untuk menganalisa informasi ini," kata Dr. McGann, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (23/12).
BACA JUGA: Menunda Kehamilan Hingga Usia 30 Tahun Beresiko Prematur
Sensor bau beradaptasi secara independen dari otak, meningkatkan aktivitas ketika pertama kali mendeteksi bau yang 'menakutkan'. Temuan menunjukkan bahwa indra bertindak sebagai sinyal peringatan untuk situasi yang berbahaya, bahkan sebelum mencapai otak.
Dr. McGann menambahkan dalam penelitian ini mereka menyaksikan aktivitas neuron pertama dari sistem penciuman tikus yang mengontrol indra penciuman. Yang mengejutkan, aktivitas sel-sel tidak hanya menunjukkan bau yang hadir dalam hidung tetapi juga meningkatkan respons ketika mengetahui ada bau tertentu.
Dr. McGann mengatakan penelitian dapat digunakan untuk pengobatan untuk gangguan kecemasan seperti gangguan stres pasca-trauma, di mana indra bau dapat memicu serangan. Neurolog berpendapat bau memicu kenangan karena saraf penciuman yang membawa pesan dari lubang hidung ke otak terletak sangat dekat dengan amigdala dan hipokampus, daerah otak yang terhubung ke memori emosional.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Lari Gaya Hidup Sehat
Redaktur : Tim Redaksi