jpnn.com, JAKARTA - Sahur adalah “modal energi” kita untuk menjalankan ibadah puasa seharian. Karena itu, mengonsumsi makanan yang tepat akan membuat ibadah puasa tidak terasa berat.
“Saat sahur sebaiknya menerapkan porsi piring makan dengan menu bergizi seimbang, seperti makan siang di hari biasanya,” tutur Dokter Eni, Kamis (17/5).
BACA JUGA: 9 Menu Sahur ini Bikin Kenyang Lebih Lama
Dokter Eni menyarankan, untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau asin saat sahur. Gula dan garam itu sifatnya menarik cairan tubuh, sehingga akan lebih sering buang air kecil.
“Kalau banyak kencing, kita akan cepat haus,” ucapnya.
BACA JUGA: Urine Sopir Penabrak Tiga Remaja Saat Sahur Itu Mengandung Alkohol
Rasa haus adalah salah satu mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang (kekurangan cairan). Maka dari itu, saat sahur, disarankan untuk memperbanyak minum air putih. Hal ini penting untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan.
“Minum yang banyak, jangan malas takut sering ke kamar mandi. Justru kita sangat disarankan saat sahur itu minum. Indikator saya, lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil. Ini menandakan kadar air saya masih cukup,” imbuhnya.
BACA JUGA: Dua Sahabat Korban Tabrakan Usai Sahur Itu Dikubur Berdampingan
Selain itu, kurangi konsumsi makanan asin saat sahur. Hal ini dikarenakan bahwa makanan yang kadar garamnya tinggi juga akan mempercepat keluarnya cairan tubuh.
“Seperti halnya gula, kandungan garam tinggi juga bisa menarik cairan banyak sekali, sehingga sel-sel kita akan kekurangan cairan karena ditarik oleh garam tadi, lalu berisiko menjadi dehidrasi. Makanya, makan asin bikin kita jadi mudah merasa haus,” tandasnya.
Untuk itu, memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur akan membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Remaja Bersepeda Usai Sahur, Brakk⦠Dua Tewas, Satu Terluka
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad