Saat si Ibu Pergi, Ayah Tiri Masuk Kamar Neng...

Senin, 09 Maret 2015 – 14:21 WIB

jpnn.com - MEDAN - Seorang perempuan ABG, sebut saja Neng (14), mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumut, Jalan Prof. H.M Yamin Medan, kemarin. Neng mengaku dicabuli ayah tirinya berinisial FS (35).

Diceritakan Neng, aksi tak terpuji ini dilakukan FS sekitar sebulan lalu. Korban sendiri ngaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Medan. Namun sampai hari ini tak ada tindakan dari polisi. “Makanya kami datang mengadu ke mari,” imbuh ibunya Neng.

BACA JUGA: Siswi SMP Digilir Geng Motor, Direkam Pakai HP

Dikatakan Neng, peristiwa itu terjadi di kamarnya yang bersebelahan dengan kamar FS dan ibunya. Kala itu saat ibunya tak di rumah, pria yang resmi jadi ayah tirinya setahun lalu itu diam-diam masuk ke kamar, dan menggerayangi tubuh korban yang tengah tidur. Merasa ada yang aneh, Neng pun terbangun.

Tapi FS bukannya malu, sebaliknya ia makin menjadi dengan memaksa Neng membuka bajunya. Karena menolak, FS mencekik leher dan mengancam membunuh korban. Takut dengan ancaman itu, Neng pun dengan gemetaran terpaksa membuka baju dan celana pendeknya.

BACA JUGA: Bareskrim Bongkar Sindikat Perdagangan Orang untuk Dijadikan Kuli

Saat itulah pelaku melampiaskan nafsu bejadnya. Singkat cerita, karena trauma dengan kejadian itu, keesokan harinya Neng yang terus murung menolak pergi ke sekolah. Karena curiga, sang ibu pun menanyainya.

Semula Neng enggan buka mulut. Tapi karena terus didesak, Neng akhirnya menceritakan perbuatan ayah tirinya. Tak terima dengan perbuatan FS, hari itu juga Neng dibawa ibunya pindah rumah dan melaporkan kejadian itu ke kantor polisi.

BACA JUGA: Penginjil Perempuan Tewas di Kamar Mandi, Diduga Dibunuh Teman

“Kurang ajar dia (FS). Sudah dikawininya aku, anakku pun digarapnya juga. Langsung pigi aku dari rumahnya dan bawa anakku,” kesal ibu kandung Neng yang minta namanya tak ditulis di media.

Ironisnya lagi, meski sudah sebulan melapor, tapi pengaduan korban di Polresta Medan tak ditanggapi juga sampai sekarang.

“Gak jelas laporan kami di Polresta Medan, makanya kami minta perlindunganke mari (KPAID-red),” kata wanita bertubuh sedang itu. Neng yang kala itu mengenakan kerudung mengaku tak sekolah karena malu dengan teman-temannya.

“Malu aku bang sama kawan kawan, jadi gak sekolah lagi aku,” lirih korban. Ketua Pokja KPAID Sumut Muslim Harahap mengaku telah menerima laporan Neng. Mereka juga siap untuk mendampingi kedua korban. “Kami sudah terima laporannya dan siap kami dampingi,”ujar Muslim. (mri/deosam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Ajar! Perampok Menculik Janda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler