jpnn.com - JAKARTA - Keluarnya putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan Walikota Medan nonaktif Rahudman Harahap terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan dihukum 5 tahun penjara, harus dijadikan titik awal bagi Plt Walikota Medan Dzulmi Eldin untuk menata birokrasi di Pemko Medan.
Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menyarankan Dzulmi Eldin untuk segera mengakhiri pengkubuan di jajaran pejabat Pemko Medan.
BACA JUGA: Banyak Ijazah Palsu UNM untuk Lamar jadi CPNS
"Agar roda pemerintahan di Medan bisa berjalan efektif dan efisien, Bang Eldin harus berani mengakhiri pengkubuan dengan cara yang baik," ujar Umar Syadat Hasibuan, yang juga staf khusus Mendagri Gamawan Fauzi itu, kepada JPNN, Kamis (3/4).
Cara yang baik seperti apa? Doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu menyarankan, Eldin tetap mempertahankan "orang-orangnya" Rahudman, yang punya kemampuan. Dengan syarat, mereka mengalihkan loyalitasnya ke Eldin.
BACA JUGA: Gempa Chili, Malang Selatan Waspada Tsunami
"Tapi terhadap orang-orang Bang Rahudman yang masih membangkang ke Bang Eldin, ya harus disingkirkan. Ini demi efektifitas pemerintahan. Ingat, Bang Eldin sebentar lagi akan menjadi walikota Medan definitif, dia punya kewenangan melakukan mutasi demi efektifitas pemerintahan," saran mantan aktivis gerakan mahasiswa itu.
Staf pengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu mengatakan, pada Januari 2014, Eldin yang masih menjabat sebagai Plt walikota sudah melakukan mutasi sejumlah jabatan, dengan seizin mendagri. Namun, kata Umar, mutasi itu bukan sepenuhnya menyikirkan "orang-orangnya" Rahudman, melainkan karena kebutuhan mendesak.
BACA JUGA: Gubernur Bisa Langsung Usul Pencopotan Wako Medan
"Nah, sekarang, bukan karena mendesak lagi tapi demi kelancaran tugas-tugas pemerintahan. Kalau anak buahnya masih ada yang membangkang, bagaimana mungkin bisa menjalankan pemerintahan dengan baik. Karenanya itu, Bang Eldin harus berani bersikap tegas," ujar pria kelahiran Labuhanbatu itu.
Umar mengaku paham betul kondisi pengkubuan di internal Pemko Medan. Bahkan, dia bisa cerita tentang adanya seorang camat yang begitu setianya kepada Rahudman yang sedang dibelit masalah hukum.
"Si camat itu membangkang ke Bang Eldin. Nah, sampai sekarang, orang-orang Bang Rahudman yang sangat ideolog, yang masih menjunjung tinggi Bang Rahudman sebagai pimpinannya itu, jumlahnya masih banyak. Kalau seperti ini dibiarkan terus, ya kapan Bang Eldin bisa bekerja? Setia boleh, tapi ini birokrasi Bung, harus taat pimpinan. Pimpinannya yang sekarang ya Bang Eldin," beber Umar.
Pria berkepala plontos itu juga mengingatkan Eldin untuk hati-hati memimpin pemerintahan di Kota Medan. Dua pendahulunya, Abdilllah dan Rahudman, terjerat kasus korupsi. "Bahkan saat ini Bang Abdillah dan Bang Rahudman, sudah menjadi tersangka lagi kasus lahan PT KAI itu," imbuhnya.
Karenanya, Umar mengingatkan Eldin agar punya sikap tegas, tidak gampang diintervensi pihak lain, yang bisa berdampak salah dalam mengambil kebijakan dan berujung kasus hukum.
"Pihak ketiga itu bisa pengusaha, bisa pimpinan ormas-ormas yang punya pengaruh di Medan. Kalau Bang Eldin tidak tegas, roda pemerintahan di Medan ya tidak membaik, begini-begini terus," pungkas Umar. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihibur Artis Dangdut, Kampanye Ridho-Bakhtiar Membeludak
Redaktur : Tim Redaksi