"Kita perlu membuat program yang mampu melihat sejauh mana janji yang mereka berikan saat kampanye 2004 terealisasikan," ujar Editor Executif Astro Awani Rizal Mustary di Balai Kartini, Jumat (19/9)
BACA JUGA: Ledakan di Lantai Dasar Plaza Indonesia
Menurut dia, masyarakat perlu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama kurang lebih empat tahun masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla serta apa saja masalah yang dihadapi Kabinet Indonesia BersatuMenurut Rizal, hampir semua stasiun televisi memiliki pola yang nyaris sama, yakni memberikan ruang kepada partai-partai untuk menyampaikan visi dan misinya
BACA JUGA: Selamat Jalan Legenda Bola Indonesia
Dalam momen tersebut, tidak jarang mereka hanya mengampanyekan program dan janji-janjinyaBACA JUGA: KPK Tetapkan Penyuap TAA Tersangka
"Nama acaranya Mengukur Kinerja PresidenKita akan hadirkan sudut pandang baru yang tidak ada di stasiun televisi lain," ungkapnya.Acara berdurasi 60 menit itu juga akan ditayangkan di lebih dari 20 TV lokal yang tergabung dalam JPMC (Jawa Pos Media Corporation) dan TV lokal lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Jaringan Televisi Lokal Indonesia (ATVLI)Tayangan perdana mulai 22 Oktober pukul 22.00 WIB setiap hariDalam 13 episode pertama, akan muncul 12 menteri dan Wapres Jusuf Kalla sebagai narasumbernyaMereka akan berdebat dengan panelis tamu dari pakar maupun pengamat yang terkait.
Editor In Chief Astro Awani Riza Primadi menambahkan, program itu ingin memberikan gambaran kepada pemirsa mengenai apa saja yang belum dan sudah dilakukan duet SBY-JKSebab, SBY-JK dulu juga pernah mengumbar janji kepada rakyat saat kampanye atau di masa-masa awal pemerintahan"Nah, sekarang kita lihat janji itu dilaksanakan atau tidak," cetusnya.
Riza melihat, selama ini masyarakat terbuai dengan janji-janji calon pemerintah pada masa kampanyeAkan tetapi, setelah pemerintahan itu hampir selesai, orang lupa menagihnyaPada saat yang sama, hampir semua media massa sibuk membahas calon presiden masa depanMenurut dia, kesulitan program ini adalah mendatangkan menteri terkait"Setidaknya, ada tiga menteri yang langsung menolak, tapi kemudian kita cari gantinya," ujarnya.
Sekjen ATVLI Imawan Mashuri berharap dengan program itu masyarakat tidak lagi membeli kucing dalam karung dalam hal memilih presiden masa depanDengan didukung segenap media massa, dia berharap upaya itu akan menjadi kekuatan besar dalam memilih calon pemimpin yang tepat"Ini luar biasaTidak akan ada lagi membeli kucing dalam karungDengan begini, pada akhir pemerintahan, sebuah rezim dapat diukur benar-benar berhasil atau tidak," jelasnya(wir/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDS Tetap Tolak RUU Pornografi
Redaktur : Tim Redaksi