Saatnya Wujudkan Gelar Juara yang Tertunda

Sabtu, 07 Desember 2013 – 17:19 WIB
Alfred Riedl. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.dok.JPNN

jpnn.com - ALFRED Riedl is back! Ya, pelatih kelahiran Wina Austria 64 tahun silam itu akhirnya menginjakkan kaki kembali ke Indonesia dengan status terhormat, pelatih Timnas Indonesia.

Riedl sebelumnya pernah melatih Timnas Indonesia pada pagelaran Asean Football Federation (AFF) Cup 2010. Berstatus tuan rumah, Indonesia hanya mampu meraih predikat runner up, setelah kalah 0-3 atas Malaysia di final Leg I dan hanya mampu menang 2-1 di Leg II.

BACA JUGA: LJK Honorer K2 Mayoritas tak Terbaca Komputer

Alfred Riedl sebenarnya pernah kembali jelang pagelaran AFF Cup 2012 di Malaysia. Saat itu Riedl melatih tim "The Real Timnas" yang dibentuk oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Sayang, tim asuhan Riedl gagal berangkat ke Malaysia, karena AFF hanya mengakui timnas asuhan Nil Maizar.

Kini oleh PSSI yang telah reda dari konflik internal, Alfred Riedl dikontrak selama tiga tahun untuk mewujudkan "Gelar yang Tertunda" di AFF 2010. Riedl pun harus kerja keras dan peras otak. Karena jika gagal di AFF 2014, Riedl akan dipecat.

BACA JUGA: Jika tak Cedera, Yakin Juara

Sanggupkah Riedl? Seperti apa program awal Riedl di masa kepelatihannya. Berikut penuturan Riedl kepada wartawan, termasuk Mahbub Amiruddin dari JPNN.Com, beberapa saat setelah teken kontrak dengan PSSI di Hotel The Sultan Jakarta, Sabtu (7/12).

Bagaimana perasaan Anda kembali ke Indonesia?

BACA JUGA: Tawarkan Indonesia Timur ke Malaysia

Tentu saya sangat senang. Sekarang saya bisa bertemu dengan kalian lagi. Kita akan melihat ke depan, mencoba menuai sukses bersama di tahun 2014 (AFF Cup 2014). Saya akan mewujudan gelar yang tertunda saat gagal membawa Indonesia juara di tahun 2010.

Anda optimis bisa merebut AFF Cup 2014?

Ya sangat optimis. Indonesia punya prospek yang sangat cerah di sepakbola. Dukungan suporter sangat tinggi dan itu sangat bagus untuk Indonesia. Tapi tentu saja tidak bisa diraih dengan mudah karena sepakbola terus mengalami perkembangan, kita butuh program yang baik dan kerja keras.

Apa program terdekat Anda?

Saya akan ke Myanmar tanggal 15 untuk melihat pemain-pemain timnas Indonesia U-23 berlaga di SEA Games Myanmar, saya ingin melihat potensi pemain-pemain muda Indonesia. Selanjutnya awal Januari saya akan memanggil 45 pemain, bukan untuk seleksi tapi sekadar perkenalan.

Jika memungkinkan ke-45 pemain itu akan saya panggil dalam dua gelombang. Hal itu penting untuk melihat kemampuan mereka dan seperti apa perkembangannya.

Pemanggilan pemain tidak ganggu persiapan klub jelang bergulirnya Indonesia Super League?

Saya tidak akan mengganggu persiapan klub. Saya justru akan ikut memantau persiapan klub. Kebetulan nanti akan digelar turnamen awal musim Inter Island Cup, saya juga akan memantau itu. Intinya timnas akan berjalan tanpa mengganggu persiapan klub jelang liga musim baru.

Mempertahankan pemain lama?

Setiap pelatih di dunia akan memilih pemain yang berkualitas. Dalam kamus saya tidak ada pemain baru dan pemain lama. Saya hanya aan meanggil pemain yang saya anggap layak dan mereka adalah yang terbaik. Saya juga tidak bisa diintervensi untuk memilih pemain terbai dan sesuai dengan kebutuhan tim.

Bagaimana timnas Indonesia setelah Anda tinggalkan?

Maaf, soal kondisi timnas sekarang setelah saya tinggalkan tidak bisa saya katakan kepada Anda. Itu tidak adil buat saya untuk menilai karena saya tidak menyaksikan seluruh pertandingan timnas. Saya lebih memikirkan bagaimana membawa timnas lebih baik ke depan.

PSSI sempat menunggak gaji, sekarang bagaimana?

Memang sempat gaji saya tidak dibayar dan saya juga telah melaporkannya ke FIFA. Di FIFA tuntutan saya juga sudah dimenangkan, PSSI wajib membayar tunggakan gaji saya.

Tapi sekarang sudah tidak ada masalah karena sebelumnya saya dan PSSI sudah melakukan diskusi. Untuk gaji, tidak ada lagi permasalahan antara PSSI dan saya. (abu/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampai Kiamat tak Akan Minta Maaf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler