jpnn.com, PALEMBANG - Seorang driver akutan online Go-Car, Edwar Limba, 35, warga Jl Kedukan No 712-B, RT 24, RW 07, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang, tewas dibunuh.
Jasadnya ditemukan Feriansyah, penjaga malam Balai Penelitian Perkebunan (Balitbun) Sembawa.
BACA JUGA: Usai Lakukan Sweeping, Sopir Angkutan Konvensional Geruduk DPRD Sumsel
Ketika itu, Senin (21/8), sekitar pukul 22.45 WIB, dia sedang ronda di sekitar wilayah tersebut. Keliling naik motor, dia melihat sesuatu yang mencurigakan.
Begitu dicek, ternyata ada jasad pria tak bernyawa dalam posisi telentang. Wajahnya berlumur darah. Tangan kiri pakai jam, baju kaus hitam, dan bercelana pendek dengan ikat pinggang.
BACA JUGA: Rampas Pistol Petugas, Dor! Robi Pun Ambruk Tak Berdaya
Pada lehernya ada kawat sling yang diduga untuk menjerat korban hingga meregang nyawa.
Feriansyah lantas menghubungi Polres Banyuasin. “Dari olah TKP, diketahui kalau dompet dan tiga hp hilang, diduga dibawa kabur pembunuh korban,” ujar Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi SIK seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos group) hari ini.
BACA JUGA: Sopir Angkutan Online Digebuki, Begini Respons Komunitas Idop
Sayangnya, saat dihubungi, tidak ada satupun dari tiga hp korban yang aktif. “Korban diduga kuat dijerat pakai kawat itu sampai meninggal,” jelasnya.
Adanya luka di tangan dan mulut, diduga korban lakukan perlawanan ketika hendak dibunuh.
Selasa dinihari, sekitar pukul 01.35 WIB, jasad korban dievakuasi Unit Reskrim Polsek dan Satreskrim Polres Banyuasin ke RS Bhayangkara Palembang.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polresta Palembang untuk mengungkap kasus ini. Untuk motif pembunuhan, Andri belum dapat berkomentar banyak.
“Tolong jangan dikaitkan dengan isu anarkis seperti yang terjadi kemarin (Senin),” tegas Dwi.
Dikatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku pembunuhan sadis tersebut. “Mohon doa agar pelaku segera tertangkap dan motif kasus in terungkap,” tegasnya.
Menurut Pamin Yandokpol RS Bhayangkara Iptu Edinson, dari pemeriksaan luar, terdapat luka robek pada mulut dan dada korban. Di lehernya, ada luka bekas terlilit kawat sling. “Juga ada luka sayat di tangan kiri korban,” ujar Edinson.
Sekitar empat jam pascajenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara, tepatnya pukul 05.30 WIB, mobil korban Avanza G A/T warna abu-abu metalik BG 1103 QZ, ditemukan warga.
Tepatnya di samping semak belukar di Jl Kol Dhani Efendi, Lr Bersama, RT 14 RW 05, Kelurahan Talang Betutu, Sukarami, Palembang.
Kondisinya kehabisan bahan bakar. Lokasi persisnya tak jauh dari belakang pagar beton areal Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. Yang menemukan mobil itu pertama kali, Ida (37). Rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari tempat lokasi.
Kata Ida, saat itu dia buka pintu rumahnya dan melihat mobil tersebut. Lalu, Ida memanggil suaminya Margono (54), yang kebetulan hendak berangkat kerja mengangkut batu bata dengan mobil pick up.
“Awalnya, kami mengira ada orang yang mau melihat-lihat tanah di daerah ini. Tapi, setelah dicek oleh suami saya, tidak ada orang di dalam mobil tersebut,” ujar Ida.
Karena mencurigakan, Margono langsung melapor ke Lurah Talang Betutu dan langsung meneruskannya ke Polresta Palembang dan Polsek Sukarami. “Tak lama kemudian, datang polisi untuk memeriksa dan memasang garis polisi di sekitar mobil tersebut,” tukasnya.
Sejumlah warga yang melintas di sekitar lokasi, langsung menghentikan kendaraan. Mereka penasaran atas temuan mobil tersebut.
“Saya tahu dari Instagram kalau ada temuan mayat di Sembawa dan mobilnya dibuang ke Talang Betutu,” ujar Linda (21) warga di lokasi penemuan.
Tim Identifikasi Polresta Palembang, yang melakukan olah TKP, membuka semua pintu mobil. Lalu melihat ada bercak darah di kursi tengah sebelah kanan atau belakang sopir.
Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi mengatakan korban meninggal dunia setelah dijerat tali kawat sling. Korban sempat melawan. Dibuktikan dengan kedua tangannya terluka dan mulut korban yang robek.
Dia belum merinci detil motif pembunuhan karena katanya masih penyelidikan. Hanya saja, pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku pembunuhan tersebut. “Iya sudah. Mohon doanya semoga cepat terungkap,” tandas Andri.
Di media sosial, capture aplikasi pemesanan Go-Car yang terekam pukul 18.27 WIB. Di bawah peta, ada status bertuliskan “jemput order ID R 1086189176.”
Tertera nama Rohman dengan alamat Jl Jenderal Sudirman No 1072 Sei Pangeran, Kecamatan Ilir Timur I. Lalu ada tarif Rp213 ribu dengan jumlah lonjakan perjalanan Rp61 ribu.
Karenanya, diduga kalau Rohman orang terakhir yang mengorder Go-Car yang dikemudikan korban.
Informasi para driver Go-Car lainnya, almarhum menunggu penumpang di Jl Jenderal Sudirman, sekitar depan Bank Indonesia (BI). Ini diketahui dari peta dan alamat yang terekam dalam aplikasi pemesanan Go-Car, pukul 18.27 WIB.
Hasil pelacakan teman-teman kerja almarhum, mobil yang dikemudikan korban sempat melintas di Jl Angkatan 45. Terakhir ditemukan di kawasan Talang Betutu.
Hanya saja, Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono HB enggan mengomentari soal nama Rohman yang beredar di medsos dan tertera dalam aplikasi tersebut.
“Belum tahu. Yang jelas, kami juga berkoordinasi dan kerja sama dengan Polres Banyuasin,” lanjutnya. (vis/qda/kms/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Angkutan Online Dipukuli, Mobil Dirusak, Ponsel Juga Dirampas
Redaktur & Reporter : Budi