Sadis.. Begitu Selesai Tarawih Punggung Jamaah Dibacok Tembus Paru-paru

Rabu, 24 Juni 2015 – 06:15 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - PERISTIWA mengerikan terjadi di Jalan Kunti Gang Irawati, Surabaya, Senin malam lalu (22/6). Sahdi, 42, warga Tambak Gringsing Baru III, meregang nyawa setelah mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya di jalan tersebut. Dia menjadi korban pembacokan oleh tiga orang yang diduga adalah teman dekatnya. Dia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.30, bertepatan de­ngan usainya salat Ta­rawih. Sebenarnya, banyak warga yang mendengar kejadian itu lantaran pembaco­kaan tersebut terjadi hanya beberapa meter di sebelah kanan Musala Miftahul Jannaah di Kelu­rahan Sidotopo, Semampir. Tepatnya di depan rumah nomor 82 B.

BACA JUGA: Apa Lah Mencoba Lompat Jendela, Dor! Dor! Ambruk

Hanya, warga belum ngeh dengan peristiwa berdarah tersebut karena salat Tarawih memang tuntas seutuhnya. ”Saat itu, Tarawih sudah selesai. Pada saat kejadian, kami masih berdoa,” ungkap sa­lah satu perempuan, war­ ga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.

Saksi mata lainnya yang juga tidak mau disebut na­manya mengutarakan bah­wa pembacokan tersebut berlangsung cepat. Me­nurut dia, saat itu, Sahdi juga baru selesai salat Tarawih di Musala Miftahul Jannaah. 

BACA JUGA: Kisah Pensiunan PNS yang Kini Jadi Penjual Kulit Harimau

Sepertinya, Sahdi pulang lebih cepat karena mengetahui telah ditunggu oleh orang yang tak lain adalah tiga pelaku tersebut. Ketika peristiwa itu terjadi, Sahdi juga masih menge­nakan sarung.

”Ketika kejadian terse­but, saya sedang duduk di teras rumah,” ujarnya. Dia mengatakan bahwa lokasi rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) pembacokan. Ha­nya, laki­laki itu tidak be­rani berbuat banyak karena takut menjadi sasa­ran amukan para pelaku. ”Sebetulnya, ada tukang becak yang sempat men­coba untuk memisahkan mereka. Tukang becak tersebut mendorong be­caknya ke arah mereka untuk memisah perke­lahian,” lanjutnya.

BACA JUGA: Maling Nekat! Telepon Korban, Minta Rp7 Juta, Janjian Ketemu, Dor!

Hasilnya, hanya seben­tar pergumulan antara Sahdi dan tiga pelaku itu berhenti. Tak lama ke­mudian, para pelaku ma­lah melompati becak ter­sebut dan korban dibacok bertubi­tubi. 

Lelaki ber­ kumis tipis itu menje­laskan, awalnya, tiga pe­laku mendatangi Sahdi. Salah satu di antara me­reka sudah membawa ce­lurit. Mulanya, mereka berbicara dengan suara keras. Lama­kelamaan, cekcok tak terhindarkan.

Menurut dia, sebelum dibacok, Sahdi memukul dahi salah satu pelaku. ”Setelah memukul, Sahdi mencoba kabur. Tapi, be­lum jauh, dia sudah diba­ cok dari belakang,” je­lasnya. Sahdi tersungkur. Momen itulah yang di­ manfaatkan para pelaku untuk melakukan pem­ bacokan kembali. 

Setelah itu, Sahdi yang sudah ti­dak berdaya dihujani ba­cokan bertubi­tubi. ”Beri­kutnya, tiga pelaku ter­sebut kabur,” lanjutnya.

Kanitreskrim Polsek Semampir AKP Junaidi mengatakan bahwa polisi masih meminta keterangan beberapa saksi. Polisi be­ lum memastikan motif pembacokan itu. ”Kami ma­sih memeriksa keterangan para saksi,” ungkapnya.

Meski demikian, polisi sudah bergerak cepat. Ber­dasar keterangan saksi­ saksi itu, polisi kini me­ngamankan seorang pe­laku. Dia adalah AD alias Abdul, warga Jalan Sido­ topo Kidul, Surabaya. 

Ber­dasarkan informasi, Abdul ditangkap saat pulang ke rumah aslinya di Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Sampang, Ma­dura. Abdul sudah dibawa di Polres Pelabuhan Tan­jung Perak. ”Kami masih memburu dua pelaku lain sekaligus mendalami motif pembunuhan tersebut,” jelas Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Aldy Sulaiman.

Di sisi lain, warga lain yang juga menjadi saksi kejadian itu mengatakan bahwa saat jamaah salat Tarawih keluar dari musala, Sahdi sudah ber­simbah darah. Warga me­nghubungi polisi. Setelah polisi datang ke TKP, Sahdi dievakuasi ke Rumah Sakit Al Irsyad di Jalan KH Mansyur, Surabaya. 

Na­mun, Sahdi tewas dalam perjalanan. Selanjutnya, jenazah Sahdi dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk diotopsi. Berdasar hasil otopsi, Sahdi tewas setelah mendapat luka bacok di kaki sebelah kiri serta luka di punggung sedalam 10 sentimeter hingga tembus ke paru­-paru. (*/c1/jee)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadang Ngaku Intel, Kadang Ngaku Kapten Kapal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler