Safari Politik di Lampung, Atikoh Berbaur di Keramaian, Ikut Memainkan Angklung Bareng Warga

Rabu, 10 Januari 2024 – 19:42 WIB
Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti di Lapangan Merdeka Kotagajah, Kota Gajah, Kota Gajah, Lampung, Rabu (10/1). Dokumen Tim Media Siti Atikoh

jpnn.com, LAMPUNG - Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti melanjutkan safari politik di Lampung pada Rabu (10/1) dengan menghadiri Pagelaran Budaya dan Pemeran UMKM di Lapangan Merdeka Kotagajah, Kota Gajah, Kota Gajah, Lampung Tengah, Rabu (10/1).

Mantan wartawan itu selama di lokasi ikut memainkan angklung bersama ribuan warga sekitar yang mayoritas dari ibu-ibu.

BACA JUGA: Cari Informasi Harga Bahan Pokok, Atikoh Ganjar Blusukan ke Pasar di Lampung 

Seorang dirigen berdiri di atas panggung sebelum angklung digerakkan. Siti Atikoh tampak memperhatikan gerakan dirigen sebelum membunyikan angklung bernomor tiga.

Lantas, panitia memutar lagu Rungkad. Atikoh sesekali menggoyangkan angklung sembari memperhatikan perintah dirigen agar nada yang keluar seirama dengan musik.

BACA JUGA: Prabowo Dinilai Gagal Menjelaskan Gagasan soal Hankam di Debat Capres

Beberapa warga di sisi lain malah berjoget ketimbang menggoyangkan angklung. Hal itu yang memicu Atikoh juga ikut berjoget ketika musik hendak berakhir.

Ibunda Zinedine Alam Ganjar itu banyak terlihat tersenyum saat berjoget dengan sesekali menaikkan dan menurunkan angklung.

BACA JUGA: Detik-Detik Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sukabumi, Pelakunya Sadis

Panitia setelah lagu berakhir meminta Atikoh naik ke panggung utama menerima cendera mata berupa angklung terbingkai.

Namun, acara tidak lantas berakhir ketika Atikoh menerima cendera mata. Sebab, eks wartawan itu malah diminta panitia acara untuk bernyanyi dengan diiringi gitar.

Atikoh mengatakan angklung menjadi alat musik yang berfilosofi tinggi, karena instrumen itu baru berirama saat dimainkan bersama.

Artinya, kata dia, angklung mengajarkan rakyat arti kebersamaan dengan mengedepankan toleransi agar tercipta kesempurnaan.

"Kalau bunyinya cuma satu not itu enggak akan muncul keindahan, tetapi dengan imperfection itu bisa menciptakan perfection dengan kita bersatu menjadi satu, bisa memahami perbedaan, toleransi, itulah kebinekaan," kata Atikoh ditemui di lokasi, Rabu.

Dia merasa bersyukur seribu orang mau hadir dalam kegiatan menggerakkan angklung bersama di Lapangan Merdeka Kotagajah.

"Ini juga luar biasa tadi kami juga main angklung sama-sama, hampir 1000 orang yang mana mayoritas baru pertama kali main angklung, tetapi ternyata tercipta harmoni," kata dia. (ast/jpnn.com)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler