BACA JUGA: KPK Membuat Anggoro Ketakutan
Namun, polisi yakin masih ada safe house lain yang belum terdeteksi"Kami sedang melakukan interogasi serius terhadap Amir Abdillah alias Ahmad Feri soal safe house ini
BACA JUGA: Gubernur Sumbar akan Lantik DPP IKA Fekon Unand
Tapi, dia mengaku tidak ada lagi selain Jatiasih," ujar seorang sumber di kepolisian, Kamis (13/8)Amir Abdillah adalah penjaga safe house Jatiasih yang dicocok Densus 88 saat hendak menjemput Yayan
BACA JUGA: Menakertrans Kembali Dicecar KPK
Dia kini berada dalam sebuah tempat yang dirahasiakan"Sama seperti Aris dan Hendra, dia berbelit," kata sumber ituApakah benar polisi terjebak metode taqiyah (berpura-pura,red) sehingga susah mengorek info valid - Perwira itu tak mengiyakan namun juga tak menyalahkan"Sejauh yang bisa saya jawab, mereka memang benar-benar sudah dicuci otak oleh Noordin," katanya
Polisi juga menduga sebuah rumah di Kampung Bojong, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor sebagai salah satu safe house yang lainDi tempat itu Rabu malam (12/08) ditemukan sejumlah besar ramuan bom"Tapi, hingga sekarang kita belum bisa mengendus jejak penyewa atau pemilik barang-barang itu," katanya
Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Sulistyo Ishak menjelaskan, penyelidikan soal asal muasal bahan peledak di Bogor masih berlangsung"Prosesnya ditangani Densus 88 Mabes PolriKita mendapatkan informasi rumah itu dari warga," kata Sulistyo di kantornya Kamis (13/08).
Menurut sumber Jawa Pos, Noordin diyakini punya lebih dari satu safe house"Dimana dan berapa tepatnya, itulah yang sedang kami telusuriKita berharap Amir Abdillah menjadi kunci," katanya
Sejumlah perwira senior Densus 88 Mabes Polri kini sudah berada di JakartaMereka berkonsentrasi serius untuk mengamankan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus 2009 nanti"Jangan kaget kalau suasana sekitar Istana Merdeka nanti seperti suasana persiapan perang," kata sumber itu
Noordin memang ciamik menyiapkan safe houseRumah di Pondok Jaya , Pela Mampang Jakarta Selatan misalnya, sangat rapat dengan pemukiman wargaDi depannya bahkan ada minimarket"Mereka sering berbelanja disiniYang saya kenali Ibrohim dan Dani," kata Heni, penjaga minimarket itu kemarin
Rumah berukuran 8 x 15 meter itu juga hanya 100 meter dari masjid Khusnul KhotimahMasjid itu sangat ramaiBahkan, Masjid Khusnul Khotimah juga menjadi sekretariat Forum Silaturrahmi Pengurus Masjid dan Musholla se-Pela Mampang yang diresmikan oleh HRhoma Irama pada tahun 2007 lalu"Dia jarang ke masjid ini," kata Haji Sulaiman, salah seorang warga saat ditemui Jawa Pos kemarin
Ibrahim diduga tinggal bersama Nana dan Dani sejak tanggal 2 Juni-17 JuliSetelah aksi sukses, Ibrahim lalu sembunyi di safe house Jatiasih yang sudah dipersiapkan Amir Abdillah"Mereka memang selalu punya markas cadanganItu sudah standar operasi baku bagi kelompok ini," kata sumber Jawa Pos.
Dari Pondok Jaya menuju hotel Ritz Carlton tak butuh waktu lamaMasuk melalui jalan Pela Mampang, langsung tembus Jalan Mampang Prapatan RayaBerbelok ke kiri, atau ke utara terus akan sampai di jalan Gatot Subroto.
Ibrohim diduga memilih jalur memutar di depan TVRI Senayan dibanding Semanggi Interchange yang sering macetLalu terus menuju ke timur dan berbelok kiri di samping Balai Kartini menuju kawasan Mega Kuningan.Total waktu yang dibutuhkan dari Pondok Jaya menuju Ritz Carlton dan JW Marriott tak lebih dari 30 menit
Melihat rekam jejak safe house Noordin, maka pengawasan serius kini justru di sekitar komplek yang padat"Diantaranya jalan Gunung Sahari dan kawasan Senen, sekitar stasiunKA," katanya.
Sumber itu yakin, kamar hotel 1808 mengandung makna tersendiri"Kita menduga itu sandi," ujar perwira menengah itu
Di bagian lain, Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah Nasir Abbas Kamis (13/80 meluncurkan buku terbarunya berjudul Memberantas Terorisme Memburu Noordin M Top di Rawamangun Square, Jakarta Timur
Dalam pemaparannya, Nasir menilai Noordin sudah lepas dari JI"Dia bergerak sendiri dan mencari pengikut sendiri," katanya.
"Pengantin" Sempat Datang ke Gudang Bom Cimahpar
Pemilik material bom daya ledak tinggi yang ditemukan dalam gudang di Kampung Bojong, Cimahpar, Bogor Utara, Bogor, Kamis malam (12/8), masih misteriusNamun, polisi menduga bahan-bahan tersebut milik Eko Joko alias Eko Peyang, salah satu pelaku teroris yang tewas di Jatiasih, Bekasi
"Ada saksi yang melihat sosok Eko Peyang yang sering muncul di televisi, pernah mendatangi gudang tersebut," kata Kapolwil Bogor Kombes Pol Agung Sabar Santoso usai memberikan pengarahan kepada Babinsa, Babinkamtibmas dan seluruh Kapolsek Kabupaten Bogor, di Mapolres Bogor, kemarin.
Menurut Agung, hingga saat ini bahan-bahan bom tersebut diamankan di Satuan II Pelopor Brimob KedunghalangDengan temuan itu, Agung meminta seluruh aparat kepolisian di wilayah Bogor untuk meningkatkan pengamanan
"Tingkatkan keamanan lingkungan terpadu di seluruh wilayahBogor merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan kota besar, seperti Jakarta dan Depok," tegasnya.
Dia pun meminta kepada seluruh Babinsa dan Babinkamtibmas turun ke daerah-daerah dan melakukan pendataan, terutama bagi penduduk baru"Mulai hari ini, Kapolsek harus inisiatif dan mulai mendekatkan diri dengan masyarakat termasuk babinsa dan babinkamtibmas," katanya.
Terkait gudang bom yang telah ditemukan, lanjut Agung, saat ini Densus 88 Anti Teror Mabes Polri sedang intensif memeriksa beberapa saksi dan menyisir wilayah di sekitar lokasi ditemukannya gudang bomKapolresta Bogor AKBP Sufyan Syarif menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi terkait gudang bom di Cimahpar
Mereka adalah Sugi (yang mengontrakkan, red), ahli pertanian, Lurah Cimahpar dan tiga orang warga sekitarSaat ini, masih belum bisa ditentukan tersangka dalam kasus tersebut"Kita masih terus menyelidiki siapa keempat orang yang menyewa tempat kepada Sugi," tandasnya.
Sugi menerangkan, bila gudang itu disewa perbulan Rp200 ribuKemudian, dari empat orang yang mengaku mahasiswa tersebut, salah seorangnya berlogat melayu"Kalau dengan Eko Peyang, saya pernah berbicara langsung beberapa bulan laluNamun, hanya membicarakan seputar harga sewa gudang saja," tandasnya
Sugi melaporkan gudangnya tersebut ke petugas setelah melihat tayangan penggerebekan di JatiasihDia melihat gudang tersebut berisi bahan yang sama seperti material bom di Bekasi itu"Saya mengira memang benar bahan-bahan itu untuk keperluan penelitian pertanianTapi, ada rasa curiga sehingga saya memutuskan untuk membuka gudang yang sudah tak berpenghuni tersebut," jelasnya(dkw/roy/jpnn/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanja Pegawai Kuras APBD
Redaktur : Tim Redaksi