Saham Garuda Dilego Rp 550

Deal dengan Grup Djarum dan Rajawali Kini Mentah Lagi

Sabtu, 26 Maret 2011 – 13:17 WIB
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dikabarkan mencapai kesepakatan harga dengan investor strategisSayangnya, rumor yang berkembang di kalangan pelaku pasar tersebut kurang mengembirakan

BACA JUGA: Telkom Diperintah Kuasai Telkomsel

Ini karena harga yang dicapai itu disebut-sebut berada di bawah level Rp 550.

Memang sebelumnya, Grup Dajrum dan Rajawali berebut masuk untuk mengeksekusi saham GIAA
Tetapi, seiring berjalannya waktu, kabar tersebut menghilang tanpa mengasilkan kesepakatan

BACA JUGA: IHSG Yakin ke Skema Awal

Saat kabar itu berembus, saham GIAA sempat menyentuh level tertinggi di kisaran Rp 580, sebelum akhirnya kembali bermain di area Rp 520 per lembar.

Sebelumnya, dikabarkan saham perseroan akan tetap dilepas kepada investor strategis dengan skema harga Initial Public Offering/IPO senilai Rp 750 per lembar
Tetapi, merujuk rumor yang santer beredar di kalangan pelaku pasar belakangan, justru menunjukkan hal sebaliknya

BACA JUGA: Medco Nekat Lanjutkan Proyek di Libya

Nah, kalau hal itu benar adanya, maka bakal menjadi preseden buruk bagi emiten berbasis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ke depan.

"Ini bentuk inkonsistensi penjamin emisi terhadap investorTidak seharusnya, underwriter mengobral saham GIAA di bawah harga IPO," ungkap Billy Budiman, Head of Tecnical Analyst Batavia Prosperindo Securities, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (25/3).

Billy menyebutkan, sebelum IPO digeber, tim underwriter membeber harga wajar IPO GIAA berada di level Rp 1000Kalau hal itu benar-benar dilanjutkan, akan memantik kepercayaan investor terus menipisSebab, saat IPO beberapa waktu lalu, investor telah membuktikan ketidakpercayaannya pada aktivitas saham perseroan"Sama saja bohong kalau begini jadinya," ujarnya.

Mestinya, sambung Billy, baik underwriter dan pihak BUMN lebih memikir dampakIni menyangkut proses IPO sejumlah perusahaan BUMN ke depanKalau pemerintah tetap berlaku serampangan, bukan tidak mungkin investor akan memboikot setiap aksi korporasi yang dilakukan calon emiten pemerintah"Sebaiknya pemerintah lebih hati-hati dalam mengambil kebijakan," sarannya.

Sementara di sisi lain, manajemen Garuda tidak mau menanggapi rumor tersebutMereka lebih berkonsensentrasi memerkuat kinerjaSalah satunya dengan menjalin kerja bareng Bank Mandiri dalam program Buy One Get One Free Tiket Pesawat Garuda Indonesia Rute Internasional tertentu sebesar Rp 200 miliar.

"Kita tidak mengurusi rumor yang tidak jelasSaat ini lebih baik bekerja dan meningkatkan kinerja," ucap Arif Wibowo, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di Jakarta, Jumat (25/3).

Dalam kerja sama itu, pada tahap pertama dilakukan selama 3 bulanJika dalam perjalanannya kerja sama itu berlangsung dengan baik dan saling menguntungkan, perseroan mempertimbangkan untuk melanjutkan kerja sama itu.

"Kita lanjutkan kalau kerja sama itu menguntungkan kedua belah pihak," imbuhnyaPada perdagangan kemarin, saham GIAA kembali berlabuh di kisaran Rp 520 dengan transaksi 1,5 juta per lembar(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... XL Raih Indonesia Brand Champion Award


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler