JAKARTA - Saham-saham sektor perbankan benar-benar menjadi dewa penyelamatDi tengah memburuknya sektor pertambangan dan batubara serta Crude Palm Oil (CPO), saham perbankan memainkan perannya
BACA JUGA: PLN Target Aliri 150 Ribu Pelanggan di 100 Pulau
Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada sesi pertama diterpa badai koreksi, berhasil membalik keadaanTrengginasnya saham-saham perbankan itu tidak bisa dilepaskan dari data suku bungan acuan yang tetap terpaku pada posisi 6,5 point
BACA JUGA: Pemerintah Perketat Aturan Impor Besi
Kondisi itu, memberi gambaran dan harapan bagi pelaku pasar untuk menatap pasar lebih optimisBACA JUGA: Medco Lepas Senoro ke Anak Usaha
”Potensi penguatan kembali saham perbankan masih terbuka meski tidak sekuat kemarin,” tukas Billy Budiman Head of Technical Analyst PT Batavia Prosperindo Sekuritas, di Jakarta Rabu (5/1).Dalam perdagangan kemarin, sektor perbankan menjadi kontribusi terbesar atas penguatan indeksItu setelah sektor tersebut mengalami lonjakan drastis sebesar 2,02 persenPT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank CIMB Niaga (BNGA) adalah aktor utama atas penguatan indeks tersebut
”Tapi, meski hari ini saham perbankan kembali menguat tidak akan menghalangi indeks untuk berlabuh di zona merahSebab, secara valuasi saham relatife mahal dan indeks sudah mengalami rebound sepanjang 7 hari beruntunDan, secara teknikal indeks akan mengalami koreksi hari ini,” ulas Billy.
Di samping itu, global market dan bursa global sudah mulai bergerak lambatMeski belum ada data-data baru, tetapi mengacu pada gerakan teknikal, bisa diramalkan pelaku pasar untuk sejenak akan melakukan aksi profit takingSelain itu, Januari Effect yang diprediksi berakhir pada pekan ketiga juga belum bisa bicara banyak
”Ya, ini kan hanya bersifat teknikalNanti juga kembali lagi,” imbuhnya”Saham-saham lapis kedua punya peluang untuk unjuk kekuatanMereka ini akan dimanfaatkan oleh investor dan dijadikan bidikan di tengah melambungnya saham-saham unggulan,” imbuh Cece Ridlwan Analis PT Ekocapital Securities.
Dalam perdagangan kemarin, indeks mencoba bergerak di level 2500 untuk support dan 3800 untuk resistenceSaham-saham yang masih bagus untuk dikoleksi antara lain PT Berlian Laju Tanker (BLTA), PT Excel Axiata (EXCL), Sorini Agro (SOBI), Bank Mandiri (BMRI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
Menutup perdagangan, Rabu (5/1), Indeks menguat 23,648 poin (0,62 persen) ke level 3.783,709Sementara Indeks LQ45 naik 4,672 poin (0,69 persen) ke level 677,717Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 116,184 kali pada volume 4,241 miliar lembar saham senilai Rp 5,497 triliunSebanyak 110 saham naik, 98 saham turun dan 98 saham stagnanTransaksi investor asing pada perdagangan kemarin tercatat melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) sebesar Rp 282,987 miliar di seluruh pasar.
Berikut kondisi bursa-bursa regionalIndeks Komposit Shanghai melemah 14,06 poin (0,49 persen) ke level 2.838,59Indeks Hang Seng naik 89,34 poin (0,38 persen) ke level 23.757,82Indeks Nikkei 225 turun tipis 17,33 poin (0,17 persen) ke level 10.380,77Indeks Straits Times menguat tipis 6,02 poin (0,19 persen) ke level 3.256,31.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Schering Plough (SCPI) naik Rp 4.600 ke Rp 42.500, Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) naik Rp 700 ke Rp 13.950, Dian Swatastika (DSSA) naik Rp 450 ke Rp 18.500, dan Astra Otoparts (AUTO) naik Rp 300 ke Rp 13.800Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) turun Rp 700 ke Rp 24.200, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 500 ke Rp 25.950, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 52.050, dan Adira Multi Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 11.800(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garap Kredit Konsumer, BRI Bikin SKK
Redaktur : Tim Redaksi