jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti langkah Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menertibkan juru parkir liar, termasuk di minimarket yang seharusnya gratis bagi pengunjung.
Sebelumnya, Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP DKI untuk menangani oknum-oknum yang memanfaatkan minimarket jadi ladang pungli parkir.
BACA JUGA: Polisi Tangkapi Juru Parkir Liar di Medan, Ada Uang Tunai Sebanyak Ini
Sahroni selaku wakil ketua Komisi III DPR RI sekaligus legislator Dapil DKI pun meminta Polda Metro Jaya bisa membantu upaya Dishub DKI dalam menertibkan parkir liar yang terbukti meresahkan masyarakat.
"Bagus saya sepakat, parkir liar ini memang harus ditertibkan. Malah saya harap Polda Metro Jaya juga bisa bantu Dishub DKI Jakarta dalam proses penertibannya," kata Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7//5).
BACA JUGA: Selebgram di Bengkulu Ini Diuber Polisi, Kasusnya, Duh
Politikus Partai NasDem itu bahkan mendorong Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya memberikan pembinaan kepada juru parkir liar.
"Bisa juga sebagian dari mereka dibina dan dipekerjakan di kantong-kantong parkir resmi, bukan yang liar. Jadi, memang tukang parkir ini masih dibutuhkan, tetapi jangan sampai ada paksaan harus membayar yang tidak ada aturannya," tutur Sahroni.
BACA JUGA: Ini Motif Mbak YS Membuang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Majikan di Abu Dhabi
Dia menilai selama ini negara dan masyarakat sudah terlalu lama berkompromi dengan tindakan ilegal tersebut. Sehingga, para oknum juru parkir liar ini menjadi semena-mena, bergaya preman, dan tak segan mengancam jika tidak diberi bayaran parkir.
"Mulanya mereka ini kan dibiarkan karena ada rasa iba, dan dibayar seikhlasnya. Namun, makin ke sini konsepnya sudah berubah, mereka malah jadi kayak preman," ucap Sahroni.
Itu sebabnya belakangan banyak informasi viral tentang masyarakat mengeluhkan soal keberadaan juru parkir liar.
"Terlebih mereka ini kerap ada di tempat-tempat yang sudah jelas digratiskan oleh pengelola maupun pemda, seperti di minimarket, misalnya. Parkir gratis, kok, dipaksa bayar. Ini premanisme namanya,” ujar Sahroni.
Untuk itu dia meminta semua pihak terkait berkoordinasi untuk menertibkan parkir liar yang ada guna menciptakan suasana kamtibmas.
"Ini bukan perkara uang parkir yang dikeluarkan berapa, kalau itu kan, paling, receh. Namun, ini soal penegakkan aturan, enggak bisa semena-mena begitu. Ada aturannya, dishub yang kelola itu," kata Ahmad Sahroni.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam